Urus Kepesertaan JKN-KIS di Masa Pandemi, Tio Bersyukur Bisa Daftar Via Mobile JKN

×

Urus Kepesertaan JKN-KIS di Masa Pandemi, Tio Bersyukur Bisa Daftar Via Mobile JKN

Bagikan berita
Foto Urus Kepesertaan JKN-KIS di Masa Pandemi, Tio Bersyukur Bisa Daftar Via Mobile JKN
Foto Urus Kepesertaan JKN-KIS di Masa Pandemi, Tio Bersyukur Bisa Daftar Via Mobile JKN

YUNISMAWARTAWATI HARIAN SINGGALANG

PADANG-Tio Marza (22) adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Padang Sumatera Barat. Dari dulu keinginan untuk mendaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)- Kartu Indonesia Sehat (KIS) sudah ada, namun niat itu selalu tertunda. Hingga ada seorang saudaranya yang bertanya apakah dia sudah terdaftar sebagai peserta JKN KIS, karena manfaat yang sudah dirasakan saudaranya tersebut.Pasca mendengar cerita saudaranya, keinginan mahasiswa jurusan administrasi negara itu pun muncul kembali, agar dia bisa tercatat sebagai peserta JKN-KIS. Di tengah keinginan yang tinggi, ketakutan akan penularan virus Covid-19 yang kini sedang merajalela di Ranah Minang, kembali menciutkan keinginannya mendaftar sebagai peserta JKN-KIS.

Jika mendaftar dengan datang ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Padang yang ada di Jalan Khatib Sulaiman, tentu dianya akan bertemu banyak orang. Mereka tak bisa ditebak. Apakah positif atau tidak.Di tengah kegalauan hati Tio, dia diberi informasi oleh seorang teman yang menyarankan dirinya agar mendaftar secara online lewat aplikasi Mobile JKN. Dengan mata berbinar Tio pun membuka handphone dan mensearching di aplikasi playstore. Lama butuh waktu lama, aplikasi Mobile JKN pun muncul dan dia pun langsung mengunduhnya.

"Saya langsung daftarkan seluruh keluarga. Ayah, ibu adik dan kakak. Saya langsung isi satu per satu formulir. Sekarang kami sekeluarga sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Beberapa hari lagi kartu aktif dan dapat digunakan," sebutnya.Selama tak tercatat sebagai peserta JKN-KIS, Tio sekeluarga harus mengeluarkan uang tunai. Dari sana dia dan keluarga baru merasa akan pentingnya manfaat JKN-KIS.

"Biasanya sekali berobat itu kami bayar ratusan ribu. Belum lagi kalau sempat dirawat inap. Biayanya pasti jutaan rupiah. Sekarang dengan iuran ratusan ribu per bulan untuk berlima, kami sekeluarga sudah ditanggung semuanya. Kami ambil kelas 3, sesuai kemampuan ekonomi sekarang," terang Tio.Disebutkan Tio, layanan aplikasi online tersebut benar-benar membantunya sekeluarga. Sebab berbilang tahun lamanya ingin terdaftar tapi tak kesampaian. Di zaman wabab Covid yang mendunia, niat itu baru sampai. Dan ke depan dia hanya akan menikmati manfaat kartu JKN-KIS.

"Kalau di keluarga ada yang sakit sekarang kami tak risau lagi seperti dulu. Dimana kami akan berpikir kemana uang banyak harus didapat untuk berobat. Sekarang cukup disiplin bayar iuran tiap bulan, maka kami tak perlu lagi pusing untuk biaya berobat," bebernya.Jika pun tak ada yang sakit, Tio berjanji tak akan menunggak karena dia tahu tentang program JKN-KIS yang mengusung prinsip gotong royong semua tertolong. Prinsip gotong royong diketahuinya setelah membaca-baca beberapa artikel.

"Kalau pun tak sakit, anggap saja kami bersedekah membantu peserta lain dengan sakit berat. Semoga jadi ladang ibadah untuk kami sekeluarga," ujarnya.Diceritakannya, sebelum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS dia banyak membaca di media tentang masyarakat yang sakit dan tidak punya biaya. Alhasil keluarga pasien pun mendaftarkan sisakit sebagai peserta. Sayang kartu tak bisa digunakan langsung ketika seseorang sudah terdaftar, sebab butuh waktu 14 hari, baru kartu aktif dan bisa digunakan.

"Informasi yang saya baca waktu 14 hari itu memang peraturan pemerintah. Makanya kita diharuskan terdaftar sebelum sakit. Artinya sedia payung sebelum hujan. Pesan ini yang selalu tergiang-giang dipikiran saya. Andai kata keluarga saya sakit berat, mungkin nasib serupa akan saya alami. Tapi saya sekarang sudah tidak risau lagi, sebab kartu sudah akan segera kami terima. Semoga kami selalu jauh dari berbagai penyakit," harapnya.Dia berpesan, kepada masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, untuk segera mendaftar. Sebab manfaat JKN-KIS akan terasa ketika sudah butuh. Jika belum terdaftar maka uang pribadi akan melayang dalam sekejap. Beruntung bagi orang berduit, tentu tidak bagi mereka yang berasal dari ekonomi lemah.

Pasien Gagal GinjalTerpuruk karena kehabisan dana pernah dialami keluarga Jas (54) dan Dwi (53), seorang pasien gagal ginjal. Cuci darah dua kali seminggu selama satu tahun lebih, ditambah obat-obatan dengan harga mahal menguras semua harta bendanya. Di tengah keterpurukan Jas dan keluarga, dia pun mendapat informasi dari seorang petugas di Rumah Sakit Cikini Jakarta, yang mempertanyakan status Jas, apakah pasien umum atau peserta JKN-KIS.

"Saya jawab suami saya pasien umum, lalu saya tanya balik apa itu JKN-KIS," kenang Dwi, istri Jasril bercerita.Menurut petugas itu siapa pun orangnya jika sakit gagal ginjal tidak akan kuat untuk menanggung obat yang mahal. Sebab harus cuci darah dua kali seminggu ditambah pula obat-obatan dengan harga yang tak murah. Sang petugas pun menjelaskan panjang lebar tentang manfaat JKN-KIS.

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini