Vaksin Merah Putih Siap Diproduksi Akhir 2021

×

Vaksin Merah Putih Siap Diproduksi Akhir 2021

Bagikan berita
Foto Vaksin Merah Putih Siap Diproduksi Akhir 2021
Foto Vaksin Merah Putih Siap Diproduksi Akhir 2021

JAKARTA - Indonesia berkontribusi secara global melawan virus COVID-19. Selain sebagai salah satu pusat penelitian uji klinik fase III bagi vaksin Sinovac yang diselenggarakan di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Indonesia juga turut serta meneliti dan memproduksi vaksin COVID-19 mandiri yang disebut vaksin Merah Putih.Saat ini Indonesia sedang berproses untuk menghasilkan vaksin. Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kemenristek BRIN Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, menyatakan perusahaan nasional Bio Farma masuk ke dalam CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations) ikut berperan dalam inovasi dan produksi vaksin di dunia. Indonesia mengembangkan vaksin Merah Putih dengan beberapa institusi seperti Lembaga Eijkman dan beberapa Universitas, termasuk LIPI dengan platform yang berbeda-beda dengan target produksi di tahun 2021.

“Kita targetkan vaksin Merah Putih bisa diproduksi 2021. Faktor yang menjadi fokus pengembangan vaksin Merah Putih tentu keamanannya, kemudian tingkat efektivitasnya. Stabilitas vaksin Merah Putih itu sendiri, implementasi, hingga ketersediaannya nanti juga akan terus dipantau” tuturnya, dalam acara Dialog Produktif dengan tema “Vaksin dan Pembangunan Kesehatan Indonesia”, yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (18/11).Vaksin Merah Putih berbasis virus COVID-19 yang beredar di Indonesia dan dikembangkan anak bangsa. Kemandirian ini sangat penting, karena menyangkut kedaulatan dan kemampuan sebuah negara dalam penguasaan teknologi dan inovasi. Tentu dengan kemajuan ini kita tidak akan menjadi negara trader atau sebatas pengimpor. “Kita harus mampu memiliki terobosan, dan untuk diketahui kita sudah mampu mengekspor vaksin ke 140 negara. Indonesia jadi negara rujukan di OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) untuk vaksin”, terang Prof. Ghufron.

Ditegaskannya masyarakat tidak perlu takut terhadap vaksin dan program vaksinasi yang nantinya akan dijalankan pemerintah. Kendati begitu masyarakat harus tetap menjaga kesehatan karena vaksin bukan satu-satunya cara untuk terbebas dari virus COVID-19.Dalam kesempatan itu, Deputi Fundamental Research Eijkman InstituteProf. Herawati Sudoyo Supolo,  menyampaikan pada kesempatan yang sama menjelaskan. Indonesia harus turut serta dalam pengembangan vaksin ini, karena Indonesia mempunyai kemampuan, sumber daya manusia, dan fasilitas yang mumpuni. Terkait pengembangan vaksin COVID-19 yang dikembangkan Eijkman, kita telah menggunakan pendekatan terbaru yang lebih cepat dan aman serta mampu memberikan data yang akurat pada pemerintah

Menurutnya, vaksin itu bukan segalanya, dalam dunia kedokteran pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Walaupun sudah memiliki vaksin nantinya, protokol kesehatan harus tetap kita jalankan. (yose)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini