[caption id="attachment_60047" align="alignnone" width="650"]
Wakil Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar (net)[/caption]PADANG - Setelah sempat tertunda, Wakil Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar memenuhi panggilan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Direktorat Penegakkan Hukum Pidana Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Pessel di Painan, Senin (4/12).
Hampir satu jam Rusma dimintai keterangan sebagai tersangka perusakan Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Mandeh.Penasihat hukumnya, Martry Gilang Rosadi yang dihubungi mengungkapkan ada sekitar 25 pertanyaan yang diajukan penyidik kepada kliennya. "Termasuk kronologis hingga ada tuduhan perusakan itu," ujarnya.
Pengacara dari Kantor Raya Law Firm ini menegaskan, kliennya kooperatif dalam menghadapi permasalahan hukum itu. "Pada prinsipnya Pak Rusma kooperatif dalam hal ini sepanjang sesuai dengan prosedur dan aturan yang ada," ulasnya.Sebelumnya Rusma tidak memenuhi panggilan penyidik karena ada tugas sebagai wakil bupati yang tidak bisa ditinggalkan, dan pada pemanggilan berikutnya ratusan masyarakat setempat tidak memperbolehkannya diperiksa di luar rumah dinas dengan beragam pertimbangan.Martry menambahkan, pihaknya akan mengajukan saksi meringankan. "Semua upaya agar kasus ini terang benderang kita lakukan, termasuk saksi meringankan," tuturnya.Pihaknya juga telah mengajukan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Painan. Sidang perdana perkara tersebut diagendakan pada Jumat (8/12) mendatang. (arief)
Editor : Eriandi, S.Sos
