Waktu dan Puasa

×

Waktu dan Puasa

Bagikan berita
Foto Waktu dan Puasa
Foto Waktu dan Puasa

Waktu! Ia adalah sebuah kata yang dipakai menerangkan masa atau saat.Waktu digunakan untuk menjelaskan keadaan siang, malam, pagi, atau sore.

Waktu juga digunakan untuk menerangkan durasi detik, menit, dan jam, serta juga musim.Dengan waktu, kita bisa memilah mana masa lalu, masa kini atau masa mendatang.

Dengan waktu kita mengikat janji satu sama lain. Bahkan, dengan waktu manusia bisa mengukur seberapa taat ia kepada Tuhan dan seberapa bermanfaat ia bagi kehidupan alam semesta.Jadi, waktu itu dapat dipahami sebagai lorong kehidupan setiap makhluk. Setiap yang namanya ciptaan pasti ada dan berada di dalam lorong waktu.

Setiap yang hidup dalam lorong waktu pasti diawali dengan permulaan dan nantinya akan berakhir dalam batas waktu yang ditentukan baginya.Waktu itu diciptakan oleh Sang Maha Pencipta, yang Ia sendiri berada di luar lorong waktu tersebut karena sifat Qadim-Nya.

Imam Ath-Thabari mengemukakan, penciptaan lorong waktu dibuktikan dengan ayat Alquran yang menyatakan tentang adanya siang dan malam, serta diciptakannya matahari dan bulan pada garis edarnya masing-masing.Sejak ia diciptakan, waktu berjalan arah masa depan. Ia tidak akan pernah berhenti sejenak, apalagi berbalik surut barang satu detik pun.

Ia akan menjadi lorong kehidupan fana seluruh makhluk hingga alam semesta ini nantinya dilipat dan dihancurkan dalam sebuah peristiwa besar yang dikenal dengan kiamat.Dengan esensinya yang demikian, waktu adalah lorong yang sangat berharga. Berharga bagi setiap makhluk, lebih-lebih manusia yang dinisbatkan sebagai khalifah di muka bumi.

Kata orang bijak, waktu adalah uang. Jika seseorang hendak mengejar uang, maka hargailah waktu. Jika seseorang ingin menjadi manusia bermanfaat, maka ia harus menghargai dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.Siapa yang ingin mendekatkan diri pada Tuhannya, maka ia pun wajib hidup dalam lorong waktu semaksimal mungkin untuk membuktikan penghambaan dirinya kepada Allah.

Begitu berharganya waktu, Allah pun bersumpah atas nama waktu dalam beberapa ayat Alquran. Ada sumpah “demi masa”, “demi waktu dhuha”, “demi malam”, “demi siang”, “demi fajar”, dan beberapa sumpah waktu lainnya.Sumpah Sang Pencipta Waktu itu menunjukkan bahwa waktu adalah sesuatu yang begitu tinggi nilainya bagi-Nya. Tuhan saja meninggikan nilai waktu, lalu bagaimana mungkin ia tidak bernilai tinggi pula bagi setiap makhluk?

Salah satu cara Tuhan mendidik hambanya untuk memahami dan menghargai waktu adalah dengan memerintahkan mereka berpuasa. Puasa Ramadhan dimulai sejak awal bulan Ramadhan ketika bulan sudah dapat dilihat (rukyatul hilal) dan diakhiri ketika bulan Syawal telah datang.Waktu berpuasa Ramadhan sama sekali tidak dapat digeser dari batas memulai dan mengakhirinya. Begitu juga aktivitas melaksanakan puasa, seseorang mesti menahan makan, minum dan tindakan lain yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar, hingga terbenam Matahari.

Waktu menahan dan berbuka itu pun tidak dapat digeser barang sedetik pun. Orang-orang berpuasa semua pasti disiplin dengan batas waktu yang ditentukan itu.Tidak ada yang memaksa orang berpuasa untuk disiplin waktu, kecuali keyakinan dan kepatuhannya kepada Allah sebagai yang memerintahkan berpuasa. Berpuasa atau tidak, hanya dia dan Tuhan yang tahu.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini