PADANG - Salah seorang warga Kota Padang menyerahkan empat ekor anak kucing hutan ke Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, setelah membeli lewat online.Sebelumnya, warga Padang tersebut tengah membeli kucing bengal yang beradal dari luar negeri lewat belanja online. Namun, setelah pesanan tiba, warga tersebut kaget ternyata pesanan tersebut berbeda.
"Setiba pesanan datang, ternyata kucing hutan. Berbeda dengan yang ia pesan. Lalu dia mencari tahu, ternyata itu kucing hutan yang dilindungi," kata Kepala BKSDA Sumbar, Herli Sukrismanto, Selasa (4/2).Herli mengatakan, setelah mengetahui hewan tersebut dilindungi, warga itu langsung menyerahkan keempat ekor anak kucing hutan tersebut.
"Warga itu berprofesi sebagai security PLN. Keempat ekor anak kucing hutan itu telah kami terima," ujar Herli.Dikatakan, setelah diserahkan, pihaknya langsung memeriksa fisik keempat ekor anak kucing hutan tersebut. Setelah diperiksa keadaan fisik satu dari empat anak ekor kucing hutan itu, sangat mengkhwatirkan.
"Kondisi fisiknya ada satu ekor yang perlu perawatan karena kondisinya sangat lemah. Saat ini sedang dirawat oleh dokter hewan kami supaya kondisinya pulih kembali," katanya.Anak-anak kucing itu, katanya, nanti akan dikembalikan ke alam setelah perawatan agar mereka bisa berburu dan survive di alam liar. Sementara, untuk mengantisipasi penjualan hewan dilindungi secara online, pihaknya akan melakukan beberapa hal."Untuk mengantisipasi kejadian serupa, setiap hari kami memantau melalui media online dan berkoordinasi dengan komunitas pecinta binatang," kata dia.Dia juga mengatakan, untuk penjual kucing hutan ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan apakah hewan itu merupakan hasil penangkaran sendiri atau memang ditangkap di hutan.
"Kami belum mengetahui bagaimana penjualnya mendapatkan anak kucing hutan ini. Itu masih kami selidiki dan mudah-mudahan akan terungkap," kata dia.Terakhir dia mengatakan, kepada publik ia berharap agar memberitahukan kepadanya jika menemukan hal serupa, segera mengunjungi kantor BKSDA Sumbar di Jalan Khatib Sulaiman Padang. (deri)
Editor : Eriandi
