Sumatera Barat sudah terkontaminasi dengan adanya kaum LGBT.Mereka ada di sekitar kita dan akan semakin meluas di wilayah Sumatera Barat.
Beberapa tahun lalu di 2017 semasih menjabat sebagai Duta Humas Polda Sumbar, disela kegiatan sosialisasiselalu memberikan pemahaman kepada masyarakat, anak sekolah, dan mahasiswa untuk selalu memerangi bahaya LGBT dan perilaku penyimpangan ditengah masyarakat.
Sampai saat ini menjadi tugas kita semua untuk memerangi hal ini.Banyak berita beredar mengenai kasus-kasus yang terjadi di wilayah sumatera Barat tentang LGBT.
Salah satunya kasus yang terjadi di Salah satu kota besar di Sumatera Barat yaitu petugas melakukan razia, dan terjaring 4 pelaku LGBT yang mirisnya 3 orang dari mereka terjaring penderita HIV/AIDS, setelah melakukan wawancara ternyata dia telah melayani pelanggan hingga 1200 orang dalam kurun waktu 1 tahun terakhir."Setahun dia layani 1200 orang. Pengakuannya bisa melayani 3 sampai 4 orang dalam sehari. Orang ini positif HIV/AIDS,"
Ini jelas mengerikan untuk kita semua khususnya di Sumatera Barat.Perilaku menyimpang ini jelas tidak dibenarkan di semua agama dan jelas bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia beberapa waktu lalu, Sumatera Barat di posisi kelima dengan jumlah LGBT terbanyak, terdapat kurang lebih 18 ribu orang yang tercatat sebagai LGBT.Ini bukan sebuah prestasi, tapi ini sebuah masalah besar yang dihadapi oleh Sumatera Barat.Saya berharap DPR dan pemerintah segera menyelesaikan pembahasan rancangan KUHP, terKhususnya rancangan KUHP tentang hubungan seksual sesama jenis, zina (hubungan bukan suami-istri yang sah) dan perkosaan sebagai bentuk tindak pidana.Pemerintah harus tegas mengenai hal ini, apabila tidak, makin banyak korban berjatuhan dan akan berdampak buruh terhadap kehidupan.mayarakat
Masyarakat harus bisa melihat perkembangan LGBT ditengah-tengah masyarakat dan melindungi keluarga dari kaum menyimpang ini.(*)
Editor : Eriandi
