Webinar Munulis Asik Skripsi dan Karya Ilmiah di Era Digital Sukses

×

Webinar Munulis Asik Skripsi dan Karya Ilmiah di Era Digital Sukses

Bagikan berita
Foto Webinar Munulis Asik Skripsi dan Karya Ilmiah di Era Digital Sukses
Foto Webinar Munulis Asik Skripsi dan Karya Ilmiah di Era Digital Sukses

PADANG - Digelar secara daring menggunakan Zoom Metting dan disiarkan melalui kanal youtube Diorama Proklamator Universitas Bunghatta dan Diana Krtika Arma, seminar nasional bertajuk “Menulis Asik Skripsi dan Karya Ilmiah di Era Digital" diikuti 9.406 peserta, Sabtu (10/10/2020).Peserta seminar nasional yang digags Badan Eksekutif Mahasiswa Masyarakat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta bekerjasama dengan Jurnal Kata itu rata-rata usia pelajar, mahasiswa S1 dan S2 dan guru.

Hadir sebagai pembicara Prof. Diana Kartika selaku Editor-in-Chief of Jurnal KATAdari UBH mengulas tentang Karya Publikasi Ilmiah.  Yuni Astuti selaku Section Editor dari Jurnal KATA dari Universitas Negeri Padang (UNP) mengulas tentang Aplikasi Mendeley, dan Dr. Rahadian Zainul selaku Editor-in-Chief of Eksakta berbagi tentang Cara Menulis Skripsi dengan Asyik serta hadir pula Koordinator HKI UNP.Seminar dibuka secara resmi Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta, Dr. Elfiondri didampingi Gubernur BEMM-F M. Aziz. Moderator dalam acara ini adalah Milenia Sevtiani, mahasiswi Sastra Jepang Universitas Bung Hatta, serta dipandu oleh staf ahli Departemen Hubungan Dalam dan Luar Fakultas BEMMF-IB Universitas Bung Hatta, M. Rival.

“Menulis adalah salah satu elemen penting yang harus dikuasai oleh pelajar dan mahasiswa. Manfaatnya  tidak hanya dirasakan oleh orang yang bersangkutan, melainkan  juga seuruh pembaca tulisan. Tidak hanya sebatas hipotesa, tapi juga aksi nyata dari kata yang dituangkan.” kata Dr. Elfiondri, M.Hum.Prof. Diana Kartika dalam materinya menyampaikan bahwa karya publikasi ilmiah adalah sebuah karya akademis yang diterbitkan dalam suatu Jurnal Ilmiah. Beberapa kriteria umum yang harus dimiliki antara lain lebih banyak menggunakan bahasa kajian. "Sistematika tanpa huruf dan tanpa angka, tidak menggunakan bab dan subbab, tidak boleh ada halaman yang kosong dan harus memiliki abstrak dan katakunci. Sebuah karya publikasi ilmiah juga tidak memerlukan sampul, tapi format dan bahasanya relative baku," ungkapnya.

Sementara itu Yuni Astuti terkait penggunaan aplikasi Mendeley berbagi bahwa Mendeley merupakan suatu aplikasi yang berguna untuk membuat sitasi (bodynote & daftar pustaka) secara otomatis."Tidak hanya itu, melalui aplikasi ini, kita bisa membuat perpustakaan digital pribadi yang bisa diakses secara online, dengan kapasitas penyimpanan maksimal 2GB. Untuk itu, sangat penting bagi pelajar, mahasiswa dan civitas academica untuk mahir dalam menggunakan aplikasi ini," ungkapnya.

Disesi terakhir Dr. Rahadian Zainul berbagi mengenai cara menulis skripsi dengan asyik. Menurutnya, penulisan skripsi adalah kegiatan yang dimulai dari dalam diri sendiri. Bisa berawal dari kepekaan dan keingintahuan, kemudian apa yang dilihat dan ditemukan dilapangan, berlanjut ke apa yang dirasakan dengan kondisi yang berjalan, menemukan apa yang perlu dirubah dan diberikan tindakan/perlakukan."hingga menyimpulkan apa yang menyebabkan perubahan itu terjadi. Rahadian juga menekankan bahwa sebuah skripsi yang menarik dan asyik haruslah memiliki judul baru yang menarik, memuat data-data faktual, memiliki diferensiasi, orisinal/autentik, serta memuat memuat informasi pokok yang khas dan menarik. Untuk sukses menulis skripsi dengan criteria ini, seorang mahasiswa harus menulis apa yang berasal dari pemikiranya sendiri, dalam artian tidak mengutip dari orang lain/similarity checker serendah mungkin," ungkapnya.

"Mahasiswa harus mengilmiahkan yang ditulis dengan referensi, mengemukakan data dengan statistic sederhana dan tak lupa menggunakan gambar atau grafik agar informasi yang ditulis semakin menarik dan factual. Di bagian akhir, Zainul mengingatkan bahwa “Kesulitan terbesar adalah pikiran yang sulit", jelasnya.Acara ini dapat terwujud berkat kerjasama pihak BEMMF-IB Universitas Bung Hatta dengan berbagai pihak dan lembaga. Para dosen yang sangat mendukung dan menginisiasi, pihak Diorama Proklamator yang membantu mempublikasikan hingga gema acara ini terdengar ke suruh penjuru Indonesia, para peserta dengan antusiasme yang luar biasa, serta pihak-pihak lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Tak lupa Ketua Pelaksana, Innike Yas Febrianti bersama tim pelaksana lainya: Putri Cantika, Ulan May Dona, Nabila Putri, Elsa Ariska, Intan Meizelinda, Milenia Sevtiani dan M. Rival.

Penyelenggaraan acara ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan kemampuan para peserta dalam hal penulisan skripsi dan karya tulis ilmiah. Suksesnya acara ini membuat kita menyadari pemanfaatan digital sebagai media berkarya, terutama menulis, terasa sangat tepat mengingat kondisi kita yang masih terkungkung dalam wabah pandemi covid-19 ini. Untuk itu, teruslah berkarya demi kemaslahatan nusa dan bangsa. (Elsa Ariska, BEMMF-IB)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini