Weno Aulia: Pendidikan di Padang Harus Lebih Manusiawi

×

Weno Aulia: Pendidikan di Padang Harus Lebih Manusiawi

Bagikan berita
Foto Weno Aulia: Pendidikan di Padang Harus Lebih Manusiawi
Foto Weno Aulia: Pendidikan di Padang Harus Lebih Manusiawi

[caption id="attachment_56787" align="alignnone" width="300"]Weno Aulia Durin (ist) Weno Aulia Durin (ist)[/caption]PADANG - Peserta didik di Padang disesaki banyak masalah, mulai dari terancamnya nyawa mereka di jalan sampai pada ancaman jadi korban tawuran. Lainnya, was-was saat banjir terutama yang perempuan. Dunia pendidikan harus dibangun lebih manusiawi.

"Ini amat serius, sekolah itu harus nyaman, tidak dalam dunia yang ugal-ugalan, was-was. Biaya pendidikan itu mahal, harapan yang ditumpangkan mulia," kata Weno Aulia Durin di Padang, Jumat (14/9).Menurut Bendahara Golkar Sumbar ini, seorang anak pada tingkat manapun pergi belajar dengan penuh semangat di pagi hari. Sayang di jalan nyawa mereka terancam, karena ulah mereka sendiri menggunakan motor atau orang lain karena lalu lintas yang tak tertata, sikap mental berkendara yang amat rendah.

Ia prihatin, belum banyak pihak yang peduli dengan keselamatan berlalulintas. "Padahal sejak SD kita tahu jalan raya adalah cermin budaya suatu bangsa, saya heran pemerintah kota tak punya perhatian ke arah itu," pengusaha ini.Masalah lain yang menghimpit peserta didik di Padang, tak lain tawuran. Residu itu telah membuat banyak korban. Pola edukasi di sekolah, di rumah dan di masyarakat luas, belum menyentuh nilai-nilai humanis, sehingga peserta didik kering nyaris kerontang dari estetika pergaulan. "Maunya berkelahi, celakanya banyak yang jadi korban sia-sia sebab mereka sama-sekali tidak ikut. Ini buah dari solidaris yang menyimpang," imbuh anak Hasan Basri Durin yang jadi calon kuat kandidat Walikota Padang dari Partai Golkar itu.

Masalah berikut, was-was saat banjir tiba. "Jalan tergenang karena hujan, ini disebabkan saluran air dari badan jalan ke riol tidak ada. Jika pun ada sekadarnya saja," katanya.Ketika jalan tergenang, banyak angkot tidak beroperasi, dan angkutan daring juga takut mengambil penumpang. Akibatnya, kian sore anak-anak sekolah menumpuk kedinginan menunggu angkutan. "Lantas dimana pemerintah ketika itu?"

Langkah terbaik katanya, secara menyeluruh perbaikan saluran air di Padang harus jadi prirotas. Menjelang itu selesai, jika banjir datang kala sore, maka semua mobil dinas yang dibiayai negara harus dimanfaatkan untuk menolong anak sekolah. "Di situ letak cepat tanggap pemerintah, bukan masuk riol," kata dia pula.Ia tak ingin melihat tunas bangsa itu kedinginan di jalan dengan pakaian seragam yang kuyup. "Apa walikota dan jajarannya tak punya anak?". (arief)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini