[caption id="attachment_56787" align="alignnone" width="650"]
Weno Aulia Durin (ist)[/caption]PADANG - Banjir di Padang bukan soal sepele, sebab merugikan secara ekonomi. Menganggu kenyamanan dan menimbulkan was-was serta ketakutan.
Karena itu menurut politisi Golkar Weno Aulia Durin, penanganannya harus matang. Para ahli dan praktisi diminta bisa memberikan masukan kepada pemerintah kota."Penanganannya tidak bisa sporadis lagi, harus matang mendalam dan untuk jangka panjang," kata Weno di Padang, Selasa (29/8).
Menurut dia, Pemko Padang pasti sudah punya daftar titik-titik banjir dan genangan. "Harus diumumkan kepada warga kapan semua titik itu tidak banjir lagi," katanya.Disadari, Pemko Padang tak cukup dana untuk bekerja cepat dan di banyak titik. "Di sanalah peran orang-orang yang punya jejaring ke pusat kekuasaan, cari dana, Padang kan ibukota provinsi," katanya.
Mencari dana ke pusat, jika "dipanjat" pasti dapat. Ia melihat banyak orang bisa melalukannya. "Insya Allah saya juga bisa," lanjutnya.Bagi dia, Padang harus dibangun dalam kebersamaan. Misalnya ada riol yang tersumbat di depan toko atau rumah sendiri tak perlu pula pemerintah yang menbersihkannya."Kita harus turun tangan bersana, bagi yang rela turun maka itu gambaran bahwa rumah tangganya baik," kata diaJika hanya mengeritik tanpa solusi itu namanya mencak-mencak. "Lihatlah pers bekerja selalu mengeritik dan memberi solusi, itu cara yang benar," kata anak Hasan Basri Durin ini.
Warga diminta aktif pula mempostingkan genangan, banjir ke media sosial. "Ada jalan tergenang dan tidak terurus semestinya, postingkan saja biar pemerintah tahu," ulasnya.Tak ada salahnya juga Padang meniru Pemprov DKI Jakarta yang membuat aplikasi Qlue, yang bermanfaat bagi warga dalam memposting berbagai keluhan seperti genangan air, macet, tumpukan sampah dan lainnya. (arief)
Editor : Eriandi
