[caption id="attachment_22764" align="alignnone" width="700"]
Zinedine Zidane (ste.india.com)[/caption]MADRID – Siapa yang tidak mengetahui kecemerlangan kiprah Zinedine Zidane sebagai pelatih yang mengarsiteki Real Madrid. Di musim perdananya, Zidane menghadiahi Los Blancos –julukan Madrid– trofi Liga Champions 2016-2017.
Berlanjut di musim selanjutnya, 2016-2017. Madrid merebut trofi Liga Spanyol dari tangan Barcelona. Bahkan prestasi menakjubkannya adalah dengan mempertahankan trofi Liga Champions yang kembali dipersembahkan bagi Madrid pada 2017.Kiprah menyereng Madrid juga kembali dipertahankan Isco Alarcon dan kolega di Liga Champions musim ini. Terbagung di Grup H bersama Tottenham Hotspur (Inggris), Borussia Dortmund (Jerman), dan APOEL, Madrid berada di posisi dua dengan poin yang sama dengan wakil Inggris itu yang unggul agresivitas gol saat tandang ke Santiago Bernabeu –markas Madrid.
Namun sayang, penampilan Madrid tengah menurun di Liga Spanyol musim ini. Hingga pekan kesembilan, Madrid masih berada di posisi tiga dengan koleksi 20 angka dan berselisih lima poin dari Barcelona yang berada di puncak klasemen sementara.Sederet prestasi yang ditorehkan Madrid itu tak lantas membuat Zidane nyaman dengan kiprahnya sebagai pelatih. Bahkan pria berkepala plontos itu mengaku lebih nyaman ketika ia berstatus sebagai pemain.“Zidane sebagai pesepakbola lebih baik ketimbang sebagai pelatih? Mungkin karena saya menghabiskan 35 tahun untuk bermain dan hanya 18 bulan untuk menjadi seorang pelatih. Jelas itu sangat berbeda,” jelas Zidane, mengutip dari laman resmi Madrid, Kamis (26/10). (aci)
