BUKITTINGGI - Tanggap darurat diperpanjang dan Bukittinggi masih berada di zona kuning. Pemko Kota Bukittinggi memutuskan untuk menunda tatap muka siswa di sekolah.Keputusan itu berdasarkan hasil rapat evaluasi Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bukittinggi yang dipimpin Walikota didampingi Wakil Walikota dan Forkopimda di ruang rapat utama balaikota, Rabu (8/7).
.Walikota Ramlan Nurmatias mengatakan, keputusan itu diambil setelah melakukan Rapat lewat Video Conference (Vidcon) dengan Gubernur. Dalam rapat itu Bukittinggi masih berada di zona kuning karena masih ada kasus positif sehingga tatap muka di sekolah ditunda, menunggu kondisi aman dan berada di zona hijau.
.Menurut Ramlan, sebenarnya Bukittinggi sudah berada di zona hijau beberapa waktu lalu, karena sempat lebih sebulan tidak ada kasus lagi. Pemko Bukittinggi pun sudah siap untuk memulai proses belajar mengajar secara bertahap dengan protokol Covid-19. Namun beberapa waktu lalu, timbul lagi kasus positif sehingga Bukittinggi turun menjadi kuning dan masih tanggap darurat.
.Terkait pelaksanaan tatap muka bagi siswa disekolah itu, Bukittinggi akan menerapkan SKB 4 Mentri yang telah ada. Kemungkinan proses belajar mengajar akan memakai dua sistem, tatap maya dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Luring dengan cara penjemputan bahan kesekolah tiap minggu. Pemko Bukittinggi terutama Dinas Pendidikan masih menyiapkan tata laksananya..Terkait kondisi Bukittinggi, Ramlan tetap menegaskan masyarakat harus menerapkan protokol penanggulangan Covid-19 dengan ketat. Terlihat saat ini masyarakat mulai lalai menerapkan protokol penanggulangan Covid-19, seperti sudah cuek tidak memakai masker saat keluar rumah. Hal ini tentu saja mengkhawatirkan, mengingat arus kunjungan tamu ke kota Bukittinggi mulai membludak dan tidak mungkin dicegah. Jika msyarakat tetap disiplin memakai masker dan rajin cuci tangan, maka insya Allah penularan Covid-19 dapat diputus. (gindo)
Editor : Eriandi
