Menjaga NKRI dengan Pasokan BBM dari Nol Kilometer

×

Menjaga NKRI dengan Pasokan BBM dari Nol Kilometer

Bagikan berita
Menjaga NKRI dengan Pasokan BBM dari Nol Kilometer
Menjaga NKRI dengan Pasokan BBM dari Nol Kilometer

[caption id="attachment_37419" align="alignnone" width="648"] Petugas sedang mengecek pipa tangki BBM di Terminal Depo Sabang. Di terminal paling barat Indonesia itu, Pertamina menjaga distribusi BBM untuk masyarakat dan TNI-Polri dalam menjaga keutuhan NKRI. (arizal) 
Petugas sedang mengecek pipa tangki BBM di Terminal Depo Sabang. Di terminal paling barat Indonesia itu, Pertamina menjaga distribusi BBM untuk masyarakat dan TNI-Polri dalam menjaga keutuhan NKRI. (arizal) [/caption]SABANG - Kapal tangker dari Dumai sudah berlabuh di Terminal Depo BBM Pertamina Sabang. Sejumlah petugaa sudah bersiap. BBM segera dipindahkan ke tangki-tangki besar penyimpanan. BBM itu akan didistribusikan di ujung paling barat Indonesia, menjaga keutuhan NKRI.

Demikian pemandangan tiap hari di Terminal Depo Pertamina Sabang. Walaupun distribusi BBM di sana tidaklah terlalu besar, namun kesibukkan tak kalah dengan depo-depo lainnya di Indonesia. Depo Sabang merupakan terminal paling barat yang dimiliki Pertamina yang melayani BBM untuk konsumsi masyarakat dan kapal-kapal perang milik TNI-Polri yang menjaga keutuhan NKRI di pulau terluar.Terminal BBM Sabang dibangun tahun 1967. Tahun 2004 sempat hancur karena bencana gempa dan tsunami melanda Aceh. Setahun kemudian, depo selesai diperbaiki dan beroperasi secara normal.

Terminal Head Sabang, Suarno menyebutkan, depo Sabang hanya melayani dua SPBU di pulau Weh. Selain itu, secara berkala melayani kapal-kapal perang milik TNI-Polri dan BBM untuk listrik dan nelayan."Secara ekonomi, depo kita ini tidak menguntungkan. Namun, ada nilai historis yang terus kita pertahankan. Selain itu, depo ini memiliki arti penting dalam menjaga keutuhan NKRI," ujar Suarno.

Nilai historis depo Sabang adalah menjadi depo pertama di Aceh yang awalnya melayani distribusi BBM di seluruh provinsi itu. Depo Sabang juga memiliki arti penting dalam mendukung jalur pelayanan yang cukup ramai di sana.Terminal BBM Sabang berdiri di atas tanah 12.599 meter persegi. Tidak luas memang. Namun, kapasitas penyimpanannya jauh lebih memadai dibandingkan dengan kebutuhan BBM di Sabang. Misalnya saja untuk kebutuhan premisum. Di Sabang, konsumsi premium sekitar 24 KL tiap hari. Sementara kapasitas tangki premium di depo sebesar 1029 KL.

Dijalankan oleh 5 tenaga organik ditambah outsourching, Terminal BBM Sabang tetap menerapkan pelayanan maksimal. Dengan zero accident, depo ini terus berbenah memberikan pelayanan prima. "Masalah utama kita di sini adalah cuaca. Bagaimanapun cuacanya, kita akan tetap berusaha melayani distribusi BBM," tambah Suarno. (arizal)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini