[caption id="attachment_4992" align="alignnone" width="650"]
Facebook (net)[/caption]JAKARTA - Grup gay remaja muncul di facebook. Basisnya diduga berada di Garut. Anggotanya berasal dari kalangan pelajar SMP dan SMA dengan jumlah mencapai angka 2.500-an orang.
Menyikapi persoalan itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta, pihak-pihak terkait mengambil sikap sesuai dengan posisi dan tanggung jawab masing-masing.“Warga Garut sudah dihebohkan oleh kemunculan grup tersebut. Kita berharap, agar tidak terus meluas ke daerah-daerah lain, semua unsur terkait harus turun tangan dan mengambil sikap yang jelas dan tegas, sehingga anak-anak remaja kita bisa terbentengi,” ujar Komisioner KPAI Jasra Putra, dalam kererangannya yang disampaikan kepada Singgalang, Selasa (9/10).
Dikatakan, KPAI menyoroti kasus tersebut dan akan melakukan berbagai langkah, di antaranya terus mendalami dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait penyelidikan keberadaan grup tersebut, apakah ada aktor orang dewasa yang mempengaruhi anak-anak itu, sehingga mereka membuat grup terbuka seperti dalam facebook.Agar tidak meluas, menurut Jasra, pihaknya meminta pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo) agar memblokir grup facebook tersebut, kecuali untuk alasan penyelidikan bagi pihak kepolisian.“Kita juga meminta Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan mengambil peran terkait dengan anak pelaku maupun korban jaringan ini, sesuai dengan kewenangan masing-masing. Kemensos misalnya, bisa melakukan pendampingan dan rehabilitasi korban anak agar kembali kepada fungsi sosialnya secara normal,” ujarnya.Menurut putra asal Maligi Pasaman Barat itu, KPAI juga meminta para orangtua agar melakukan komunikasi dan pendampingan secara baik kepada putra putri mereka, karena kelompok gay tersebut sesungguhnya banyak dibentuk dari prilaku lingkungannya. (mus)
Editor : Eriandi
