Berkunjung ke Ibukota Baru (5); Kota Impian Rp446 Triliun!

×

Berkunjung ke Ibukota Baru (5); Kota Impian Rp446 Triliun!

Bagikan berita
Foto Berkunjung ke Ibukota Baru (5);  Kota Impian Rp446 Triliun!
Foto Berkunjung ke Ibukota Baru (5); Kota Impian Rp446 Triliun!

Oleh Khairul Jasmi, wartawan utamaHari ini calon ibukota baru itu, sepi. Induk segala kesunyian berumah di sini. Kala malam, gulita, hitam sehitam kuda hitam. Pagi? Jangan disebut, sinar matahari cepat muncul, menyapu ke semua hamparan, sinarnya berpendar sedemikian hebatnya. Kisah pohon-pohon tua berusia ratusan tahun, yang pucuk-pucuknya hendak menjangkau langit, sekarang sudah tak ada, kecuali dalam buku pelajaran sekolah. Yang ada, kayu-kayu muda usia, bergoyang disapu angin.

Sebentar lagi, secara bertahap di sini akan ditanamkan segala hal tentang yang baik, bagai dongeng. Nilainya Rp446 triliun! Menjelang itu, akan ada sebuah sayembara internasional desain ibukota negara, dengan hadiah tertinggi di Indonesia yang pernah ada. Juara pertama akan mengantongi Rp2 miliar.Lalu seperti apa kelak ibukota negara baru itu. Seperti ini: Menjadi sombol identitas bangsa, smart, green, beautiful, modern dan berstandar internasional. Sehat, bahagia dan damai.

Maka suatu hari kelak, warga kota akan mengayuh sepeda pada lajur khusus, seperti di Amsterdam, dengan parkiran sepeda bertingkat-tingkat. Pedestriannya lega, tempat anak muda lalu lalang, tempat suami istri yang sudah kakek-nenek berjalan berduaan, sembari bergenggaman tangan, menikmati pagi, atau menjemput senja, dengan anjing kecil bertali pendek yang lucu. Inilah kota yang orientasinya pada publik, sebab di jalan yang lebar dan mulus,tersedia public transportation, dengan demikian tak akan ada angkot. Kota yang damai, bahagia dan saling lambai antar warganya.Tentu saja tak ada kabel silang menyilang, dikebat dikumpulkan pada satu tiang, tali kendor itu, menunjuntai-juntai, sekali waktu putus lalu menyambar orang lalu. Tak ada, kabel listrik, telepon, pipa air minum, pipa gas, semua di bawah tanah, dalam sebuah terowongan yang orang bisa lari-lari di dalamnya, seperti yang pernah dibuat Belanda di negeri kita. Akan halnya gas, seperti yang sudah ada di beberapa kota di Indonesia, tak perlu ada tabung gas. Tinggal nyalakan kompor, gas sudah tersedia melalui instalasi.

Kota 50 persennya, hutanMenurut Menteri PPN/Bappenas, Prof. Bambang Brodjonegoro di Balikpapan, kota akan dibangun dengan konsep forest city. Di kota ini,50 persen dari total luasnya adalah hutan. Di hutan itu, akan ada (bahasa Inggris semua bro) recreational park, green spaces, zoo, botanical garden dan sport complex, yang terintegrasi dengan bentang alam yang ada seperti kawasan berbukit dan Daerah Aliran Sungai (DAS), dan struktur topografi.

Walau ini pulau Batubara, tapi yang dipakai justru energi terbarukan dan rendah karbon. Pokoknya segala hebat, di luar jangkauan otak kita yang rata-rata air ini. Untuk semua efisensi dan konservasi enegeri, maka perlu dibuat green building design melalui penerapan circular water management system, efficient lighting system dan district cooling system.Adalah Bung Karno, presiden hebat yang tak tergantikan oleh siapapun sampai hari ini, telah menyebut, Palangkaraya akan jadi ibukota Indonesia yang baru. Di kota itu, ada lingkaran kecil, lingkaran besar. Bunderan jalan raya yang waktu itu manakjubkan. Kota itupun sudah didesain bak ibukota baru. Kini, terwujud, tapi bukan di titik yang ditunjuk Bung Karno, namun bergeser sedikit, ke lokasi yang masih kosong. Menurut para ahli lokasinya strategis, sebab secara geografis berada di tengah wilayah Indonesia. Ini gunanya untuk merepresentasikan keadilan dan mendorong percepatan pengembangan wilayah Kawasan Indonesia Timur (KTI). Telah tersedia lahan luas milik pemerintah/BUMN Perkebunan untuk mengurangi biaya investasi.

Lahan harus bebas bencana gempa bumi, gunung berapi, tsunami, banjir, erosi, serta kebakaran hutan dan lahan gambut. Tersedia sumber daya air yang cukup dan bebas pencemaran lingkungan. Dekat dengan kota eksisting yang sudah berkembang untuk efisiensi investasi awal infrastruktur.  Akses mobilitas/logistik seperti bandara, pelabuhan dan jalan, telah ada. Ketersediaan pelabuhan laut dalam sangat penting untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim melalui konektivitas tol laut antar pulau. Tingkat layanan air minum, sanitasi, listrik dan jaringan komunikasi yang memadai untuk dikembangkan. Potensi konflik sosial rendah dan memiliki budaya terbuka terhadap pendatang, serta memiliki dampak negatif minimal terhadap komunitas lokal. Memenuhi parimeter pertahanan dan keamanan. Semua itu sudah dijawab oleh Kalimantan Timur. Mulai sekarang, hafallah nama-nama kota di Kalimantan, agar lebih akrab dengan wilayah Indonesia.Menteri Bambang punya catatan, jarak rata-rata ibukota baru ini ke 34 ibukota provinsi di Indonesia merentang rata-sarata 1.172,77 km atau berkurang sebesar -5.95% dibandingkan Jakarta (1.246,92 km). Jarak ke ibukota provinsi terjauh 2.606,44 km atau berkurang -29.16% dibandingkan Jakarta (3.780,80 km).

Menurut Bambang, keunggulan Kalimantan Timur untuk ibukota, lokasi aman dan bebas terhadap risiko gempa bumi, gunung berapi dan tsunami. Aksesibilitas lokasi tinggi, dekat dengan dua kota besar yaitu Balikpapan dan Samarinda. Dilintasi jalan tol Balikpapan-Samarinda dan jalan trans Kalimantan (ateri primer). Didukung Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan ((±45 km) dan Bandara Aji Pangeran/Pranoto (±76 km) Dilayani dua pelabuhan yaitu Pelabuhan Terminal Peti Kemas Kariangau, Balikpapan dan pelabuhan Semayang. Berada di jalur ALKI II di sekitar selat Makassar. Selain itu, ketersediaan lahan luas, berstatus Hutan Produksi (HP) dan perkebunan. Ketersediaan air permukaan dilayani oleh 3 waduk eksisiting dan 2 waduk yang masih dalam tahap rencana serta 4 sungai (S.Wain, S.Samboja, S. Sanga-sanga, S.Sanggai dan 4  DAS Samboja, Sangai, Mahakam, Dondang). Kemampuan lahan untuk konstruksi bangunan sedang dan sebagian besar lokasi aman dari banjir. Dari sisi pertahanan, dapat didukung oleh Tri Matra Terpadu (Darat, Laut, dan Udara), walau saat Jepang masuk, pasukan Matahari terbit itu, pertama kali mendarat di Kalimantan, yaitu Tarakan.Selain itu, ia dan Gubernur Kaltim, Dr. Isran Noor, menyatakan, struktur kependudukan sangat heterogen, potensi konflik rendah, dan terbuka terhadap pendatang. Lalu dimana tempatnya? Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara. Tepatnya di Kecamatan Sepaku dan Semboja.

Kutai, adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia, didirikan sekitar tahun 400 M di Kalimantan Timur dengan raja pertamanya Kudungga dan yang terkenal Mulawarman. Belum ditemukan ramalam raja Kutai, tentang sebuah kota indah dalam rimba raya, kelak. Kali ini, tanpa ramalam, akan terwujud.Kota masa depan 2024 itu, berada di lahan seluas 42.000 Ha, dengan kawasan perluasan 180.965 Ha. Kawasan inti pusat pemerintahan 5.644 Ha. Di kota "aduhai mak," ini diestimasi, diestimasi jumlah penduduk 1,5 juta. Sehebat apapun nanti, se elit apapun itu, rumah makan Padang, pasti akan ada. Tempat merokok, jangan lupa, sebab pajak rokok sudah naik pula. Pajak diambil, tapi smoker dianaktirikan. Tak elok.

Yang pertama akan dibangun istana negara, berikut bangunan strategis lainnya, yang halamannya saja menurut protap, tak boleh kena banjir, yaitu bangunan untuk TNI/Polri, gedung legislatif dan yudikatif, kementerian dan lembaga dan pangkalan militer. Jika bangunan ini kena banjir, maka dipastikan yang lain sudah terendam lebih dulu. Karena itu, kota ini bebas banjir! Untuk segenap infrastrukturnya itu diperlukan uang Rp123,2 triliun. (bersambung) 

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini