PADANG - Beragam upaya terus dilakukan berbagai kalangan dalam rangka menekan penyebaran pandemi Covid-19. Sebuah ide kreatif dilakukan oleh mahasiswa KKN Tematik Fakultas MIPA Universitas Andalas (Unand). Mahasiswa yang dibimbing oleh Dr. Susila Bahri menciptakan inovasi dengan meramu beberapa minuman herbal yang dapat menjaga daya tahan tubuh.Indonesia disebut memiliki potensi bahan baku obat herbal yang tinggi. Oleh karena itu sayang bila sama sekali tidak dimanfaatkan.
"Kami menerbitkan buku edukasi masyarakat terkait dengan bahan-bahan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita," kata Susila Bahri.Bahan-bahan yang digunakan terbilang mudah untuk ditemukan, salah satunya adalah jahe. Jahe dikenal sebagai tanaman yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Mengonsumsi jahe dapat menghangatkan tubuh serta meningkatkan imunitas. Hal ini menjadi poin penting sebab tubuh yang memiliki imunitas rendah akan lebih rentan terinfeksi virus corona. Oleh karena itu, Jahe merupakan tanaman yang menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Bahan alami lainnya seperti madu, jeruk atau lemon, kunyit, daun sirih, dan serai menjadi pelengkap resep minuman herbal pada ramuan tersebut.
Formula minuman herbal ini dirangkum menjadi sebuah buku dengan judul “9 Resep Minuman Herbal Cegah Covid-19’’.Kegiatan KKN Tematik Pencegahan Covid-19 FMIPA Unand telah berlangsung sejak 30 April. KKN dilaksanakan di daerah atau nagari mahasiswa masing-masing dengan dibimbing satu orang dosen pembimbing lapangan (DPL). KKN diikuti 11 kelompok dengan total mahasiswa 200 orang.
Buku 9 Resep Minuman Herbal Cegah Covid-19 telah dicetak dan disebar kepada masyarakat di berbagai lokasi KKN seperti Curup (Bengkulu), Kelurahan Lambung Bukit , Silaut, Desa Koto Majidin (Kerinci, Jambi), Nagari Sungai Janiah, Kec. Gunung Talang, Nagari Gunung Padang Alai, Mukomuko (Bengkulu), Salido, Desa Kemantan Agung (Kerinci, Jambi), Merangin (Jambi), Nagari Padang Lawah kab. Sijunjung, dan Desa Pandau Jaya Kab. Kampar.Selain minuman herbal, kelompok KKN di bawah bimbingan Dr. Susila Bahri juga membuat suatu inovasi berupa face shield yang ditujukan untuk tenaga medis. Seperti halnya dengan minuman herbal, face shield juga diproduksi menggunakan material yang mudah untuk ditemukan. Mulai dari plastik mika yang keras, double tip yang tebal, busa, karet jahit, dan hekter. Face shield yang telah selesai diproduksi selanjutnya disalurkan melalui Dinas Kesehatan Muara Bulian , Jambi yang kemudian diserahkan kepada pihak rumah sakit atau puskesmas yang membutuhkan.Kegiatan lain adalah pembuatan masker kain dan hand sanitizer yang kemudian dibagikan langsung ke masyarakat di beberapa daerah di Curup (Bengkulu), Lambung Bukit (Padang), Desa Koto Majidin (Kerinci, Jambi), Desa Kemantan Agung (Kerinci, Jambi), Batang Hari (Jambi), Tanah Datar dan Pasaman Barat.Di sela-sela berbagai kegiatan, mahasiswa juga melakukan penggalangan dana dari masyarakat melalui media sosial yang hasilnya dibagikan kepada masyarakat kurang mampu dan terdampak Covid-19 dalam bentuk sembako di beberapa daerah yaitu Batang Hari (Jambi) dan Padang.
“Semoga berbagai inovasi dari mahasiswa kami ini dapat membantu pencegahan pandemi Covid-19,” ujar Susila Bahri. (rel)
Editor : Eriandi