PEKANBARU - Mengaku ingin mendalami dan mengenali agama islam lebih jauh, seorang narapidana di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Pekanbaru bersyahadat.Narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) itu bernama Prianus, terpidana kasus pembunuhan.
“Hati saya tergerak ingin memeluk Islam. Saya ingin mendalami Islam dan menjadi santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hidayah Rutan Pekanbaru,” ujarnya Rabu (7/9/2022).Taha hanya itu, Perianus mengaku dia belajar Islam dari teman di sekamarnya. Semakin dia ingin mendalami Islam, dia merasakan ketenangan dalam hatinya.
"Semakin saya ingin tahu tentang Islam, semakin saya merasakan ketenangan hati," ucapnya.Pembacaan syahadat dan ikrar dipandu oleh Imam Mesjid Al Hidayah Rutan Pekanabaru.
Setelah itu, sebagai seorang muslim ia diwajibkan untuk berkhitan.Siang ini, Perinaus dikhitan di Poliklinik Pratama Rutan Pekanbaru dan disaksikan oleh petugas, Pimpinan Ponpes Al Hidayah.
"Sekarang masih belajar iqro, karena belum bisa kalau baca Al-Quran langsung," tuturnya.Selain Perianus, di Tahun 2022 ini sebanyak 5 orang WBP sudah menjadi mualaf dan dikhitan di Rutan Pekanbaru.
Jumlah santri di Pondok Pesantren Al Hidayah saat ini sebanyak 102 orang.Melalui pondok pesantren, para santri diajarkan banyak ilmu tentang Islam diantaranya ilmu fiqih, bahasa arab, tahfiz quran, tajwid, tahsin, muhadaroh, hadist, tausyiah, kajian-kajian ilmu, adab harian dan murotal.Karutan Pekanbaru, M. Lukman mendukung penuh WBP untuk menjadi lebih baik sesuai keinginan dan pilihan hatinya."Kami siap menemani serta memberikan bimbingan kepada WBP yang ingin memeluk Islam dan menjadi santri Rutan Pekanbaru,” tutur Lukman.
"Penjara tak hanya menjadi tempat untuk menghukum para penjahat, namun juga menjadi tempat yang mendatangkan hidayah. Jadi, tak selamanya masuk penjara itu musibah. Mari kita ambil hikmah, semoga hidup kita kedepannya menjadi berkah," ucap Mhd. Jahari Sitepu.Menurutnya, asalkan warga binaan serius menyesali perbuatannya melanggar hukum, mudah-mudahan keluar menjalani masa pidana warga binaan dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi bahkan lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.(*)
Editor : Eriandi