JAKARTA - Takziah virtual dihadiri lebih 1.000 orang dan lebih banyak lagi yang tak bisa bergabung. Lalu, karangan bunga ucapan duka berderet amatlah panjangnya.Kepergian cendikiawan Muslim Prof Azyumardi Azra memang mengejutkan. Almarhum dimakamkan di TMP Kalibata, Selasa (20/9) dihadiri ribuan orang pula. Shalat jenazah jangan disebut.
Tokoh-tokoh hadir, rakyat biasa datang, sejawat apalagi. Kehadiran ribuan orang dan terlihat ribuan papan bunga, seperti doa yang dipanjatkan bersama-sama.Papan bunga duka itu, berjejer di jalan ke rumahnya. Di Kertamukti adalah Kampus II UIN Ciputat.
Pada jalan itu, ada Fakultas Ilmu Sosial Politik, Fakultas Psikologi dan Fakultas Kedokteran.Ditambah lagi dengan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah dan Sahida Inn. Antara Sekolah dan Fakultas Kedokteran dan jalan ke Situgintung.
Jalan inilah antara lain yang penuh dengam karangan bunga.Kediaman Prof. Azra Puri Laras II, tepat di belakang Fakultas Kedokteran.
Jalan merupakan jalur ramai penduduk Pisangan Cireundeu dan para mahasiswa yang tinggal, kost, di rumah yang disediakan warga setempat.Galib sebuah kampus, yang selalu membawa efef sosial yang tinggi dari segi ekonomi, Pisangan mengalami perubahan signifikan sejak dibukanya Kertamukti.
Pada Kertamukti, ada RS Hermina dan rumah makan padang, warung solo, pangkas, cafe tempat nongkrong serta pedagang gorengan. Ini jalur yang penuh kenangan bagi para mahasiswa jika sudah menyelesaikan kuliah dan meninggalkan tempat ini.Prof sangat sibuk, tiap sebentar ke Eropa, dan belahan dunia, tetapi jadwal hariannya, selalu di Sekolah Pasca.Dia ada di sana, bisa seharian penuh hanya menguji karya akademik, mengajar, menulis, serta jika ada waktu, kalau hari baik bisa door stop.Rumah sepelemparan batu itu dapat dinyatakan, Prof pulang rehat, selebihnya di kantornya yang nyaman di PPIM.
Tempat jurnal Studi Islamika yang go internasional itu berada. Ia memang chief editornya.Dan Prof dengan akar budaya Minangkabau alumni PGAN Gunuang Pangilun Padang, itulah yang telah tiada.
Ia pergi untuk selamanya dan ribuan pelayat mengantarkannya di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Selamat Jalan Prof.Selamat jalan dan ilmu yang ditinggalkan, dipastikan bermanfaat bagi kemajuan dunia Islam. (ak/kj)
Editor : Eriandi