SOLOK - Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (FT UNP) menyerahkan tiga mesin hasil inovasi mereka kepada kelompok tani di kawasan Nagari Koto Sani.Tiga mesin hasil inovasi FT UNP ini berupa mesin perajang singkong, mesin pembuat pelet dan mesin penggiling padi.
Bulkia Rahim, Dosen Jurusan Teknik Mesin FT UNP yang juga ketua tim untuk pembuatan mesin perajang singkong ini mengatakan penyerahan mesin kepada kelompok tani merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat."Mesin ini diserahkan ke kelompok tani pada Sabtu kemarin. Ada tiga dosen yang ikut terlibat, saya, Jasman dan Cici Andriani serta tiga mahasiswa jurusan teknik," kata Bulkia, Senin (19/9) di Laboratorium Departemen Teknik Mesin FT UNP.
Adapun mesin perajang singkong ini diserahkan kepada dua kelompok tani di kawasan Jorong Simpang AA, Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, yaitu Kelompok Tani Reformasi 17 yang diketuai Yurnalis dan Kelompok Tani Jaya Bersama Simpang AA yang diketuai Al Indra.Menurut Bulkia, permasalahan yang terjadi pada petani perkebunan singkong adalah masih rendahnya harga jual di pasaran. Dengan mesin ini, kelompok tani bisa mengolah singkong menjadi keripik.
"Proses pengurusan atau perajangan singkong biasanya membutuhkan waktu dan tenaga, maka dengan mesin ini pekerjaan untuk mengolah singkong ini akan jauh lebih efisien," katanya.Selain menyerahkan mesin, tim juga melakukan pelatihan agar para petani bisa menggunakan mesin tersebut dengan baik.
"Untuk mesin pengiris singkong ini kami menggunakan motor listrik 1 HP," tambahnya.Kemudian, mesin lain yang diserahkan FT UNP ke masyarakat adalah mesin pembuatan pelet dengan sistem tiga roller.
Adapun pelaksanaan kegiatan pembuatan mesin ini dikerjakan oleh dosen Jurusan Teknik Mesin FT UNP, yaitu Primawati, Bulkia Rahim, dan Eko Indrawan.Eko Indrawan, Dosen Jurusan Teknik FT UNP mengatakan, untuk mesin pembuatan pelet ini penyerahan dilaksanakan di Jorong Padang Belimbing, Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak.Ada dua kelompok tani yang menerima mesin tersebut, yaitu Kelompok Tani TU Baru SW.14 Imang Padang Belimbing dan Kelompok Pemuda Tani Sawah 14.Menurut Eko, permasalahan yang dirasakan kelompok tani di kawasan itu adalah tidak sesuainya harga pelet dengan pendapatan dari penjualan ikan. Masalah lainnya, pelet yang dijual pedagang pun kadang tidak selalu tersedia.
"Masyarakat mencari solusi dengan membeli mesin pembuatan pelet, tapi harganya tinggi. Peternak ikan dengan skala kecil tentu tidak sanggup membeli mesin tersebut, maka FT UNP pun kemudian membuat sebuah mesin yang lebih terjangkau, efisien dan efektif," kata Eko.Mesin ini, kata Eko, dirancang khusus dengan sistem tiga roller, menggunakan sistem penggerak motor bakar 13 PK dengan kapasitas 100 kg/jam.
"Kami berharap dengan kegiatan pengabdian ini dan diserahkannya mesin, peternak ikan ini dapat memproduksi pakan ternak secara mandiri. Apalagi ketersediaan bahan baku juga banyak. Dampak lain juga, memberikan lapangan kerja baru di masyarakat seperti untuk operasional dan perawatan mesin, pengumpul bahan baku, distribusi pakan ternak dan sebagainya. Secara keseluruhan kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," ulasnya.Kemudian untuk kegiatan ketiga, dosen dan staf Departemen Teknik Mesin FT UNP ini menyerahkan mesin rice milling atau penggiling padi kepada masyarakat Sawah 14 Imang, Kenagarian Koto Sani, Jorong Padang Belimbing, Kecamatan X Koto Singkarak.
Untuk mesin ini, ada delapan orang dosen Jurusan Teknik Mesin FT UNP yang terlibat, yaitu Eko Indrawan, Jasman, Bulkia Rahim, Primawati, Febri Prasetya, Rizky Ema Wulansari, Fiki Efendi dan Doni Horizon. Selain juga beberapa mahasiswa yang ikut terlibat dalam pembuatan mesin dan pelatihan ke masyarakat.Eko mengatakan, untuk mesin penggiling padi ini diserahkan kepada dua kelompok tani di kawasan Sawah 14 Imang, yaitu Kelompok Tani TU Baru SW.14 Imang Padang Belimbing dan Kelompok Pemuda Tani Sawah 14 Imang.
Editor : Eriandi