PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat "menghidupkan" kembali program wakaf buku sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan literasi masyarakat hingga ke tingkat pemerintahan terendah di desa atau nagari."Buku yang terkumpul melalui wakaf itu nantinya akan didistribusikan ke perpustakaan di nagari atau desa," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumbar, Novrial di Padang, Selasa (11/10).
Ia menjelaskan, program itu sebenarnya sudah pernah dilaksanakan pada 2018, namun terputus. Tahun ini Gubernur Sumbar, Mahyeldi meminta program itu dijalankan kembali.Melalui program itu, seluruh ASN di jajaran Pemprov Sumbar diharapkan mewakafkan 10 buku bekas layak baca per tahun. Buku itu akan dikumpulkan di Dinas Perpustakaan dan Arsip kemudian didistribusikan pada ratusan perpustakaan kelurahan, nagari/desa di seluruh kabupaten/kota di Sumbar.
Novrial menyebut, potensi jumlah buku yang terkumpul melalui program itu cukup luar biasa karena jumlah ASN Pemprov Sumbar mencapai 22 ribu orang."Setengah dari jumlah ASN itu saja bersedia menyumbangkan buku, akan terkumpul 110 ribu buah buku per tahun. Jumlah itu akan sangat besar manfaatnya untuk memperbanyak jenis bacaan menarik di perpustakaan desa/nagari atau taman bacaan masyarakat (TBM) yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat," katanya.
Dengan banyaknya jenis buku bacaan yang tersedia di perpustakaan diharapkan bisa meningkatkan kegairahan membaca masyarakat guna meningkatkan Tingkat Gemar Membaca (TGM) masyarakat Sumbar.Saat ini, TGM Sumbar berdasarkan data tahun 2021 masih relatif rendah dengan nilai 61,15 atau berada pada posisi enam di wilayah Sumatera."Dengan program ini kita juga coba mengetuk kepedulian sosial masyarakat untuk membantu meningkatkan minat baca secara luas di Sumbar sehingga sejarah kejayaan literasi masa lalu bisa dibangkitkan kembali," katanya.Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumbar, Taufik Ramadhan menyebut sebelum program wakaf buku ini, pihaknya sudah melaksanakan pengiriman bantuan buku bagi perpustakaan di nagari/desa atau TBM di kabupaten dan kota.
"Semua perpustakaan yang mengirimkan permintaan bantuan buku, kami kirimi. Buku-buku itu memang bukan buku baru, tetapi meski buku bekas tetapi masih layak baca," katanya.Ia optimistis, dengan program wakaf buku itu koleksi perpustakaan di seluruh Sumbar semakin baik dan minat masyarakat untuk datang membaca atau meminjam buku di perpustakaan kembali meningkat. (ant)
Editor : Eriandi