PADANG - Pengguna vespa masih bertahan di Kota Padang di tengah banyaknya saingan sepeda motor asal Jepang. Beberapa bengkelnya pun, terpantau aktif melayani pelanggan.Sepak terjang merk skuter asal Italia ini juga punya sejarah panjang di Indonesia. Sejak tahun 50-an, vespa sudah dikenal masyarakat. Sampai sekitar tahun 2002, ketika masyarakat mulai mengenal motor buatan Jepang seperti matic yang lebih praktis apalagi untuk jalur di dalam perkotaan yang cukup padat, vespa mulai bergeser drastis sebagai kendaraan operasional.
Namun, meski sudah banyak merek kendaraan yang beredar di pasaran Indonesia, tetapi sebagian orang masih cukup banyak yang menggunakan vespa. Sebagian bahkan merupakan kalangan anak muda Sumatera Barat. Vespa pun saat ini tergolong kendaraan antik.Karena antiknya itu, butuh penanganan khusus untuk kendaraan roda dua ini. Mekanik yang menangani kendaraan ini harus memiliki keahlian khusus. Spare part-nya sulit dicari. Sehingga, seorang mekanik harus punya keahlian untuk menyiasati spare part pengganti.
Tapi jangan khawatir, bengkel motor klasik ini tetap bertahan dan bisa ditemukan di Kota Padang. Salah satunya bengkel milik Risky (31) di Anduring, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.Risky mulai membuka bengkel dari tahun 2013 saat masih menjadi mahasiswa hingga kini sudah berumah tangga. Sebelum membuka bengkel di Anduring, ia sempat berpindah-pindah tempat.
“Untuk spare part maupun asesorisnya memang sedikit susah didapatkan di tempat biasa. Spare part kami beli dari Medan dan Jakarta,” cerita Risky kepada, Singgalang, Selasa (18/10).Jika tidak ada atau stok kosong, ia biasanya mencari dari bengkel lainnya seperti yang ada di Bukittinggi. "Saya akan menghubungi bengkel lainnya jika kesulitan mencari spare part,” tambahnya.Selain Risky, ada beberapa bengkel vespa lainnya yang masih bertahan. Salah satunya milik Edi (54) yang juga ada di Jalan Andalas, Padang.“Awal buka bengkel tahun 1987 dulu di Bukittinggi. Dari bujangan hingga sekarang, saya membengkel,” ucap Edi kepada Singgalang.
Saat pertama membuka usaha bengkel, ia join dengan kakaknya sampai tahun 1997. Setelah menikah, ia pindah ke Padang dan sampai sekarang membuka usaha bengkel vespa di Jalan Andalas.“Saya masih bertahan menjadi mekanik vespa karena asyik dan juga hobi. Banyak teman yang sudah tutup bengkelnya karena permintaan konsumen untuk mengupgrade vespanya tapi tidak sanggup. Itu tantangan untuk saya. Vespa barang lama. Jadi, saya harus bisa membuat bagaimana agar ini harus diperbaiki, bukan diganti,” tambah Edi.
Meski sudah dimakan usia, tetapi bengkel untuk kendaraan klasik masih bertahan dan aktif hingga saat ini, walau cukup sukar untuk mendapatkan spare part. (Feri)
Editor : Eriandi