Tim Pengabdian Masyarakat Unand Ciptakan Alat Sortir Buah Manggis

×

Tim Pengabdian Masyarakat Unand Ciptakan Alat Sortir Buah Manggis

Bagikan berita
Foto Tim Pengabdian Masyarakat Unand Ciptakan Alat Sortir Buah Manggis
Foto Tim Pengabdian Masyarakat Unand Ciptakan Alat Sortir Buah Manggis

PADANG - Manggis (garcinia mangostana linn) adalah salah satu buah unggulan Indonesia yang banyak digemari banyak masyarakat tak terkecuali warga asing. Dampaknya, permintaan ekspor manggis terus meningkat dari tahun ke tahun.Salah satu cara meningkatkan nilai ekonomis manggis terutama untuk pasar ekspor adalah dengan melakukan sortasi sebelum buah dikirim atau dijual. Sortasi secara umum bertujuan menentukan klasifikasi komoditas berdasarkan mutu sejenis yang terdapat dalam komoditas itu sendiri.

Sekitar 25 persen produksi manggis diekspor ke beberapa negara seperti ke China, Hongkong, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Kuwait, Oman, Qatar, Amerika, Australia, Prancis, Belanda dan lainnya.Melansir data BPS, volume ekspor manggis pada 2018 sebesar 38.830 ton, naik 324 persen dibandingkan 2017 yang hanya 9.167 ton. Data ini terus meningkat sampai sekarang.

Mutu buah manggis ditentukan oleh beberapa parameter, diantaranya adalah tingkat kematangan dan ukuran diameter buah. Tingkat kematangan buah manggis dapat ditentukan dari indeks warnanya, buah yang sudah matang dan siap saji ditandai dengan kulit buah yang berwarna ungu kehitamanTim Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Andalas Padang menggandeng Kelompok Tani Tunas Harapan di Kecamatan Pauh dalam rangka Program Pengabdian Masyarakat.

"Berdasarkan diskusi dengan mitra dalam proses produksi salah satu faktor yang menjadi penghalang dalam kegiatan produksi buah manggis yaitu ketika waktu musim panen kelompok tani di sana sering kewalahan ketika pensortiran buah manggis," ujar Ketua Tim, Roma Imam Rahman.Ketika musima produksi, manggis biasanya menghasilkan jumlah yang sangat banyak yang mengakibatkan kelelahan saat waktu penyortirannya. Kelompok tani melakukan pengumpulan, sortasi dan grading pada buah manggis yang dilakukan secara manual. Kemudian menjual manggis kualitas baik kepada pedagang besar secara lagsung.

Buah manggis yang yang dihasilkan oleh petani terbagi menjadi dua grade yaitu grade super dan grade BS (bekas sortiran). "Mitra menjelaskan juga untuk harga jual buah manggis dengan grade super Rp15.000 per kg dan untuk penjualan grade BS Rp5.000 per kg," lanjutnya.Berdasarkan diskusi yang telah dilakukan katanya, solusi untuk mengatasi masalah ini adalah adanya alat yang mampu untuk mensortir kualitas buah manggis untuk membantu kelompok tani mengurangi kelelahan saat melakukan penyortiran.

"Kami akan menerapkan teknologi berupa alat penyortiran yang bekerja dengan cara buah yang telah dipetik akan dikumpulkan yang mana buah itu akan menggelinding melewati lintasan yang telah dibuat. SSecara otomatis memisahkan buah manggis berdasarakan ukurannya masing – masing," urai Roma.Buah yang telah dipisahkan akan masuk ke dalam baskom yang dipasangkan sensor load cell yang mengukur berat dari buah yang telah dipisahkan. Alat ini diharapkan dapat mengurangi resiko cidera akibat terlalu lama duduk dan mengurangi kelelahan pada mata ketika menggunakan cara manual. Sehingga, dengan adanya alat ini diharapkan dapat meningkatkan frekuensi produksi tampa mempengaruhi kesehatan petani.

Tim ini dibimbing dosen Riko Novendra dan Muhammad Ilhamdi. Angota tim yakni Yoza Masda Yude, Rudini, Muhammad Zacky Novian dan M. Nurul Hidayat Tarigan. (gv) 

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini