PADANG - Universitas Andalas (Unand) memperingati Nuzulul Qur'an dengan tema "Menggapai Hidayah bersama Al-Qur'an, Rabu (12/4) di Masjid Nurul Ilmi kampus tersebut.Pada kegiatan yang diikuti sejumlah civitas dan mahasiswa Unand, peringatan Nuzulul Qur'an kali ini diisi juga dengan ceramah yang disampaikan Dr. Wakidul Kohar.
Dalam sambutannya, Rektor Unand, Prof. Yuliandri mengatakan bahwa Nuzulul Qur'an ini memiliki banyak hikmah dan makna yang sangat bermanfaat bagi umat muslim dalam menjalani kehidupan saat ini."Nuzulul Qur'an juga menjadi momen yang sangat penting dalam perkembangan Islam, karena di masa itu Rasulullah mendapat wahyu pertama," kata rektor.
Menurut Yuliandri, di zaman modern saat ini Nuzulul Qur'an ini juga dimaknai sebagai sebuah tantangan bagi umat muslim, yakni bagaimana umat bisa memaksimalkan membaca Alquran."Tantangan bagi kita, kaum muslim, maksimal membaca Alquran," kata Yuliandri.
Dia juga berharap apa yang disampaikan penceramah pada peringatan Nuzulul Qur'an 1444 H di Unand ini bisa menambah pengetahuan agama dan ketakwaan para civitas kampus tersebut.Sementara itu, Wakidul Kohar dalam ceramahnya dengan tema menggapai hidayah bersama Al-Qur'an. Dia menyampaikan bahwa Allah pasti akan menunjukkan jalan jika umatnya ingin mendapatkan hidayah.Wakidul dalam ceramahnya menyebutkan kalau mau mendapatkan hidayah dari Allah maka ada empat poin yang mesti diterapkan umat dalam kehidupan sehari-hari."Pertama, jika bertambah umur, harusnya bertambah dekat dengan pencipta. Kebanyakan kita, semakin bertambah umur, kekhilafan yang bertambah," kata Wakidul.
Kemudian, jika bertambah ilmu maka semakin rendah hati, ketika bertambah jumlah ibadah maka kehati-hatian harus bertambah, dan ketika bertambah jumlah rezeki maka bertambah niat untuk mendermakannya."Empat hal ini yang perlu diterapkan jika ingin mendapatkan hidayah dari Allah," ujar Wakidul.
Wakidul juga mengatakan bahwa semua yang ingin diberikan Allah kepada umatnya diberikan secara bertahap atau berangsur-angsur, seperti halnya turunnya Al-Qur'an ke bumi. (Wahyu)
Editor : Eriandi