PASBAR - Nampaknya Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) sudah menjadi sasaran empuk dan menjamur para Pemandu Karoke (OP).Buktinya, pada giat pekat, Selasa (30/10) Satpol PP Pasbar, kembali mengamankan enam orang OP di dua Cafe di Pasbar.
"Benar kita mengamankan enam orang OP di dua Cafe di Pasbar, mereka kita amankan tengah berada dalam Cafe," kata Sekretaris Satpol-PP, Handoko pada Singgalang, Selasa (31/10).Dikatakan, sesuai komitmen bersama, visi dan Kepala Daerah dan Penegakan Perda, Tokoh Masyarakat maka tidak ada ruang gerak untuk aktifitas cafe-cafe yang ber aroma tidak sedap di Pasbar.
"Selain ini telah menjadi tugas kita sebagai penegak Perda. Pengamanan ini juga kita lakukan terkait danya laporan masyarakat yang merasa terganggu dengan ativitas pada cafe di Pasaman Barat," katanyaMenindaklanjuti laporan masyarakat tersebut pihaknya melakukan penindakan penertiban
hingga menjaring sebanyak enam orang di dua cafe di Pasbar. Mereka di duga pemandu karoke."Sebanyak enam orang kita amankan, lima orang kita amankan di cafe Diamon jambak, mereka inisial NL (19) alamat Talu, IM (33) alamat Padang Hijau, FY (26) alamat Lembah Binuang, DD (22) alamat Bandarjo, AS (33) alamat Tapsel dan CF (21) kita amankan di cafe Diskusi Batang Toman," kata HandokoSemantara itu, hasil penyidikan dan pengembangan dari tim PPNS sebanyak empat orang dilakukan pembinaan dengan menyerahkan pada suaminya atau orang tua kandungnya yang dihadiri kepala jorong masing-masing."Serta dua orang lagi kita lakukan pembinaan dengan mengirimkan ke lembaga rehabilitas Andam Dewi Solok, untuk pemilik cafe akan kita panggil tentu dengan melakukan pembinaan atau proses hukum ke pengadilan," katanya
Pada cafe diamon katanya, selain ruangan karoke tertutup juga ada tempat belliyar dan pakter tentunya sangat membahayakan generasi muda, terutama lingkungan sekitar."Kita berharap semua elemen masyarakat dimulai dari kepala jorong, Ninik Mamak, Tokoh Masyarakat, Pihak Nagari, Pihak Kecamatan dan rekan-rekan media ikut andil dalam pemberantasan pekat ini sesuai dengan perda dan juga adat di minangkabau adaik basandi sarak, sarak basandi kitabulloh," katanya. (arafat)
Editor : Eriandi