PADANG - Polda Sumatera Barat (Sumbar) melibatkan total 2.545 personel dalam Operasi Ketupat Singgalang 2024 di Sumbar, untuk menjaga keamanan saat menyambut libur lebaran Idulfitri 1445 Hijriah.Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumbar, Brigjen Pol Gupuh Setiyono, mengungkapkan hal ini saat Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Singgalang 2024, di lapangan Imam Bonjol Padang, pada hari Rabu (3/4/2024).
Menurutnya, Operasi Ketupat Singgalang 2024 akan berlangsung selama 13 hari, dari tanggal 4 hingga 16 April 2024. "Personel Polda Sumbar yang terlibat dalam operasi ini berjumlah 308 personel, sedangkan 2.237 personel lainnya berasal dari Polres jajaran," ungkapnya.Lebih lanjut, Wakapolda menjelaskan bahwa sebanyak 2.187 personel tergabung dengan instansi terkait. Polda Sumbar menyiapkan 91 pos, termasuk 42 pos pengamanan, 45 pos pelayanan, dan 4 pos terpadu di beberapa lokasi strategis seperti BIM, Cimpago, Jam Gadang Bukittinggi, dan Pasar Payakumbuh.
Wakapolda juga mengungkapkan hasil survei Kementerian Perhubungan RI tahun 2024 yang memperkirakan potensi pergerakan masyarakat mencapai 193,6 juta orang, meningkat 56,4% dibandingkan tahun sebelumnya.Dalam mengantisipasi lonjakan arus mudik tersebut, Polda Sumbar menerapkan sistem one way sesuai jadwal yang ditentukan oleh Ditlantas Polda Sumbar dan instansi terkait lainnya. Sistem one way akan berlaku dari tanggal 7 hingga 15 April 2024, mulai pukul 12.00 siang hingga jam 17.00 sore.
"Dengan penerapan sistem one way ini, kami berharap dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik ke wilayah Sumatera Barat," tambahnya.User
ubah Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Padang telah melakukan pemeriksaan pada 338 sampel takjil pabukoan pada Ramadan 1445 H.Pengambilan sampel takjil ini dilakukan di 14 titik di Kota Padang, Kota Solok Kota Padang Panjang, Kota Pariaman Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, dan Kepulauan Mentawai.
Kepala BBPOM di Padang Abdul Rahim mengatakan pemeriksaan ini telah sejak 4 Maret 2024.Hasilnya ditemukan terdapat 3 sampel takjil yang mengandung bahan berbahaya."Ada tiga sampel yang tidak memenuhi persyaratan, dalam artian mengandung bahan kimia," kata Abdul Halim, Selasa (2/4/2024)Dijelaskannya, sampel takjil yang ditemukan bahan berbahaya ini ditemukan adanya pewarna yang tidak seharusnya ada di makanan, yakni Rhodamin B (pewarna ekstil dan kertas)
Sampel ini diambil dari Lubuk Alung, Padang Pariaman, kawasan Gor Haji Agus Salim Padang dan Pariaman.Untuk itu, Abdul Halim mengimbau masyarakat agar memperhatikan takjil yang akan dibeli. Serta pedagang hendaknya menyediakan menu pabukoaan yang sesuai ketentuan. (MC)