Kerja Nyata Epyardi Asda, Kunjungan Wisatawan ke Solok Lebaran 2024 Capai 1,3 Juta Orang

×

Kerja Nyata Epyardi Asda, Kunjungan Wisatawan ke Solok Lebaran 2024 Capai 1,3 Juta Orang

Bagikan berita
Salah satu objek wisata di Solok. (ist)
Salah satu objek wisata di Solok. (ist)

“Jadi, dengan kekayaan alam ini, saya ingin tindakan yang nyata, cepat, dan tepat dalam pengembangan sektor wisata. Maka, saya bersama Solok Super Team (SST) mengajak, membawa investor ke sini, termasuk mempermudah semua izin. Alhamdulilah semua berjalan seperti yang kami harapkan,” tutur Epyardi.

Karena tidak ingin berpuas diri dengan capaian kerjanya, Epyardi terus berupaya untuk memaksimalkan pelayanan di sektor pariwisata. Ia akan menyambungkan sektor wisata dengan sektor pertanian, yang disebut dengan agrowisata.

“Jadi, kami tidak puas hanya sampai di sini. Kami perlu dukungan semua pihak. Sekarang sudah banyak yang melirik Kabupaten Solok. Bahkan, sekarang ada tagline "belum ke Sumbar kalau belum ke Kabupaten Solok,” tuturnya.

Macet

Membludaknya angka kunjungan wisatawan ke Kabupaten Solok berimbas kepada jalur-jalur objek wisata, yang menjadi ramai, bahkan macet. Salah satu yang menjadi perhatian ialah jalan dari Lubuk Selasih menuju Alahan Panjang dan dari Ombilin menuju Singkarak. Bahkan, pada puncak liburan, jalan dari Sitinjau Lauik hingga hingga Lubuk Selasih macet.

Macetnya jalan di sekitar Alahan Panjang ketika libur Lebaran 2024 mencatat rekor karena sebelumnya hal itu tak pernah terjadi. Elnita (39), warga Alahan Panjang, mengatakan bahwa selama ia tinggal di kampung halamannya itu belum pernah ada dan terjadi kemacetan karena kunjungan wisatawan.

“Sejak saya lahir ini pertama kali saya melihat macet parah di Alahan Panjang yang dipenuhi oleh mobil plat nomor dari luar kabupaten dan provinsi," ujarnya.

Ia berharap meningkatnya wisata di Kabupaten Solok berimbas langsung kepada masyarakat dan terus berlanjut.

“Saya berharap peningkatan ini terus berlanjut. Saya sebagai warga Alahan Panjang juga melihat, daerah yang dahulunya banyak lahan tidur kini sudah beralih fungsi menjadi lokasi wisata,” ucapnya.(r)

Editor : Eriandi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini