PADANG -Pemerintah melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumbar belum bisa memastikan berapa lama jalan Nasional Padang-Bukittinggi via Lembah Anai bisa dilalui kendaraan lagi. Alasannya, kerusakan jalan tersebut sangat parah sehingga membutuhkan kajian lebih dalam agar penanganan nantinya bisa lebih tepat.
"Kita sudah survey ke lapangan Bersama tim dari Jakarta. Ada 16 titik jalan nasional Padang-Bukittinggi via Lembah Anai yang rusak. Dua titik putus total,"sebut Kepala BPJN II Sumbar, Tabrani dihubungi, Senin (13/5).
Dikatakannya, keputusan penanganan darurat akan diambil paling lambat dua hari ke depan. Untuk itu, pemerintah masih mengarahkan kendaraan Padang-Bukittinggi via Malalak.
"Dari rapat kita, kita arahkan jalur yang bisa dilalui kendaraan adalah via Malalak,"ujarnya.
Dijelaskannya, kajian yang dilakukan Kementrian PUPR tersebut tidak hanya untuk penanganan darurat. Tapi juga sekaligus untuk pembangunan permanen nantinya.
"Kita juga mengkaji untuk permanennya bagaimana, karena kita masih mengkawatirkan kondisi alami aliran sungai ini,"paparnya.Meski begitu, Kementrian PUPR memastikan jalan yang akan dilewati Padang-Bukittinggi via Lembaha Anai masih akan memakai jalur yang sama.
"Jalur masih yang sama, tapi kontruksi dan bentuk pengerjaan yang kita pertimbangan," pungkasnya.
Hal yang sama disampaikan Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKT) Sumbar, Era Sukma. Dikatakannya, pemerintah sedang menimbang pengerjaan jalan tersebut agar dapat dilakukan dengan cepat.
'Kajiannya, untuk darurat agar dapat dikerjakan dengan cepat. Tentu kontruksinya seperti apa, untuk permanennya akan memakan Waktu lama, tapi tepatnya di mana," ulasnya.
Editor : Eriandi