Shalat Magrib yang mantap dengan imam masuk di suruk Migrab. Lalu pergi melalui pintu yang sama. Masjid ini terang-benderang di luar dan di dalam.
Shalat selesai, hujan turun dengan deras, saya mesti masuk toworongan. Lika-liku jalan ke tempat berwuduk lumayan jauh. Ada parkir bawah tanah.
Banda Aceh kuyup semalam ini. Tapi, tak lama kemudian hujan berhenti menderai. Kota ini telah menunggu rombongan Semen Padang dengan mie acehnya nan sedap. Di jalan menuju lokasi makan saya bergumam-guman menirukan lagu yang viral saat tsunami lampau:
// Deungo lon kisah saboh riwayat
Kisah baro that...baro that di Aceh Raya
Lam karu Aceh...Aceh timu ngon barat ngon baratDi saboh tempat..tempat meunoe calitra..//
Tapi Aceh sekarang adalah Aceh yang tersenyum, seperti senyum pelayan di tempat kami makan. (*)
Editor : yoserizal