PADANG - Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat melibatkan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) melakukan pengamatan Hilal untuk menentukan masuknya awal bulan Zulhijjah 1445 Hijriah dan penetapan Idul Adha 1445 Hijriah
"Sidang isbat merupakan wujud kebersamaan Kementerian Agama dengan Ormas Islam dan instansi terkait dalam mengambil keputusan yang hasilnya diharapkan dapat dilaksanakan bersama," kata Plt Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat H. Edison.
Dirinya berharap kerja sama antara Kementerian Agama dengan instansi terkait termasuk dengan Ormas Islam NU, Muhammadiyah, LDII, Tarbiyah dan tokoh masyarakat perlu terus ditingkatkan, khususnya dalam proses penetapan rukyatul hilal awal bulan.
Kegiatan rukyatul hilal yang merupakan kegiatan rutin setiap awal bulan ini bukan hanya bagian dari tugas kedinasan tetapi juga bagian dari sunnah.
Kegiatan rukyatul hilal ini juga dihadiri gubernur yang diwakili Kabag Bina mental spiritual Pemprov Sumbar Hendri Hasbullah, Tim BHR, Prof. Dr. H. Asasri Warni dan Kakan Kemenag Kota Padang H. Edy Oktaviandi.
Dalam kegiatan yang digelar pada Jumat (7/6) ada empat teropong yang digunakan dalam Rukyatul Hilal yang digelar di Gedung Kebudayaan Sumatera Barat.Keempat teropong tersebut milik Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat, BMKG Padang Panjang, LDII Sumatera Barat dan Institut Teknologi Sumatera
Sekretaris DPW LDII Sumatera Barat HM Abdillah mengatakan keterlibatan LDII dalam kegiatan ini sesuai dengan permintaan Kanwil Kemenag Sumbar melalui Surat Nomor B-37/KW.03/BA/06/2024 tentang Undangan Rukyatul Hilal yang ditandatangani Plt Kakanwil Kemenag Sumbar Edison.
Ia mengatakan DPW LDII Sumbar langsung menyiapkan tim Rukyatul Hilal untuk ikut terlibat melakukan pengamatan bersama Kanwil Kemenag dan BMKG.
"Semenjak beberapa hari ini, wilayah Sumatera Barat memiliki curah hujan tinggi, tim bersama rekan pengamat yang menghadiri undangan rukyatul hilal ini tetap berusaha maksimal dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan,” kata dua
Editor : Bambang Sulistyo