”Saya sampaikan ya, ini siapa, bicara itu jangan asal bunyi seperti orang masuk angin, apakah mereka itu bicara by data. Di Pasaman dan Pasaman Barat hari ini hampir 75 persen usaha pertashopnya tutup karena sudah tidak mampu untuk menanggung biaya operasional, artinya kalau buka bukan untung tapi nambah kerugian. Makanya saya curiga komunitas Pertashop Sumbar Bersatu ini, mereka membuat statement sedemikian rupa tapi kenyataan di lapangan jauh panggang dari api,” tambahnya.
Dalam kesempatan perbincangan bersama Ketua DPC Sprindo Migas Pasaman – Pasaman Barat tersebut ia juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah untuk segera mencarikan solusi terbaik agar para pengusaha pertashop tanah air yang saat ini berada di ambang kebangkrutan berjamaah yang semakin terlihat di depan mata tidaklah mesti terjadi. Hal ini tentu butuh keseriusan Pemerintah untuk segera megambil tindakan cepat dan tepat. (r) Editor : EriandiPengusaha Pertashop Pasaman dan Pasaman Barat di Ambang Kebangkuratan Berjamaah
Berita Terkait