Hanyut dalam Cahaya Malam di Sungai Hai He Tianjin

×

Hanyut dalam Cahaya Malam di Sungai Hai He Tianjin

Bagikan berita
Di atas kapal pesiar berfoto, penulis, Indrieffouny Indra dan Werry Darta Taifur (foto izl)
Di atas kapal pesiar berfoto, penulis, Indrieffouny Indra dan Werry Darta Taifur (foto izl)

Khairul Jasmi

Malam seolah datang datang dari laut, lalu melayang rendah di Sungai Hei Ha, Tianjin, Tiongkok Utara. Di tepiannya justru seperti siang.

Sungai Panjang itu, mandi cahaya dan ribuan orang sejak matahari tenggelam berjalan-jalan di sana. Juga sejak sore. Di kursi rendah dengan meja kecil yang juga rendah, warga duduk dengan pasangannya. Suami istri, sejoli atau dengan kawan menikmati malam nan indah.

Sungai sepanjang 1.329 Km itu, sesampai di Tianjin berubah jadi panorama kota. Tianjian Cruises siap membawa penumpang berlayar satu jam. Kami naik setelah membeli karcis seharga Rp326 ribu/orang.

"Satu gelas 6 yuan dua gelas 10 yuan," rekaman suara anak-anak dalam Bahasa China itu diputar tak putus-putus dari lapak penjual minuman dingin. Suara itu tak terdengar lagi tatkala kami sudah berada di kapal.

Tepian Sungai Hai HJe Tianjing, China (kj)
Tepian Sungai Hai He Tianjin, China. (Kj)

Dan, pertunjukan lampu-lampu pun dimulai, tatkala kapal mulai bergerak pada pukul 21.45 dari pelabuhan di Distrik Nankai. Penuh, sepenuh hati penumpang yang sedang berwisata. Penumpang hanyut sudah dalam pendaran cahaya.

Yang paling memikat tak lain Tianjin Eye, sebuah bianglala raksasa setinggi 120 meter dengan diameter 110 meter, berada di atas Jembatan Yongle. Pada 2008 obyek wisata dan ikon kota ini, dibuka untuk umum.

Bianglala bertenaga listrik dan memiliki 48 kapsul penumpang, masing-masing membawa 8 penumpang atau 768 orang untuk keseluruhan kapsul dalam dua kali putaran. Untuk satu putaran diperlukan waktu 30 menit.

Sesungguhnya, sungai ini adalah tempat bagi rumah-rumah kuno bersusun berlapis, pasar rakyat, namun kini sudah tak ada. Yang ada bangunan jangkung, hotel mewah dan kota yang tak lelah.

Sungai yang semarak oleh warganya. Pusat kota ada di tepian sungai tersebut. Hai He, bermuara di Laut Kuning, melewati Beijing dan Tianjin. Sepanjang waktu bersama sungai besar lainnya, Hai He telah berperan penting dalam membangun peradaban Tiongkok. Misal, penemuan dan pemakaian uang kertas pertama di dunia. Tapi, sekarang uang rakyat China tidak berupa fisik lagi, melainkan aplikasi. Mereka membayar dengan Alipay atau sejenis. Tak ada uang kertas di kantong, tapi di HP, bisa di China.

Editor : Rahmat
Bagikan

Berita Terkait
Terkini