Sekejap ke Pasar Bing Jiang Road

×

Sekejap ke Pasar Bing Jiang Road

Bagikan berita
Pasar Bing Jiang Road. (Kj)
Pasar Bing Jiang Road. (Kj)

Khairul Jasmi

Starbucks di kanan, store Huawei di kiri. Saya lewati saja, terus ke ujung, beli sehelai baju kaos. Selesai.

Belum, jalan dulu, entah kemana. Agar tak tersesat di rimba gedung-gedung ini, tadi waktu masuk diporet dulu, tanda yang mudah dikenali, Mc Donald’s.

Sedang ada atraksi, tapi hampir usai. Atau promo, tak pasti benar sebab saat saya datang, para gadis penari sudah bubaran.

Akhirnya setelah agak lelah, saya masuk Starbucks Launches Reserve Bar in Tianjin. Gerai kopi ini, terletak di Riverside 66, sebuah bangunan bergaya Renaisans yang dibangun pada 1921. Menurut situs Starbucks, perusahaan jtu, membuka toko Reserve andalan pertamanya di Tianjin. Menjalani renovasi yang memakan waktu lebih dari 1.000 hari, bangunan ini kini dikembalikan ke kemegahan, penuh dengan arsitektur aslinya yang tetap terpelihara dengan baik.

Starbucks, katanya, bertujuan menghadirkan pengalaman baru konsep “tempat ketiga” kepada konsumen. Tentu saja sebagai tempat nongkrong yang adem.

“Bangunan itu, dirancang oleh Shen Liyuan, salah seoran arsitek Tiongkok angkatan pertama yang belajar di luar negeri.

Bekas rumah Bank Zhejiang Xingye secara resmi menjadi situs warisan kota pada 1997 .

Ruang utamanya menampilkan Teavana Bar dan Bar Mixato pertama di Tianjin. Yang pertama akan menawarkan total sekitar 20 teh berbeda, termasuk teh murni, teh campuran, dan teh khas. Ada juga “Ruang Teh” tersembunyi yang menunggu pelanggan untuk menjelajah dan merasakan cara baru menikmati secangkir teh. Yang terakhir, yang memulai debutnya di Starbucks Reserve Milano Roastery tahun lalu, akan menghadirkan lebih dari 30 koktail khas, anggur, dan bir tradisional agar pelanggan mendapatkan inspirasi dan bersenang-senang.

Saya masuk, lalu keluar lagi. Menyeberang, masuk ke gerai HP Huawei, tapi juga ada sedan. Huawei “lawan berat” Amerika itu, ramai. Saya disambut pramuniaga dalam Bahasa mereka, lalu dia diam. Saya juga. Sama- sama dilamun ragu.

Editor : MELDA RIANI
Bagikan

Berita Terkait
Terkini