"Bronjong ini akan memastikan air bisa mengalir kembali agar sektor pertanian masyarakat dapat pulih. Sedangkan irigasi permanen akan dikerjakan untuk jangka panjang,” jelasnya.
Proyek jangka panjang ini diperkirakan menelan biaya sebesar Rp1,5 miliar untuk pembuatan Free Intek, sedangkan total pengerjaan akan memakan anggaran sekitar Rp30 miliar.
Mahyeldi menekankan, jika proyek ini menjadi prioritas bagi Pemprov Sumbar, mengingat pentingnya wilayah Lengayang sebagai pusat produksi pangan.
Masyarakat Lengayang berharap proyek ini dapat berjalan lancar tanpa hambatan. "Kami butuh dukungan dari semua pihak. Ini untuk kepentingan bersama," pungkas Mahyeldi. (r) Editor : Eriandi