ISTANBUL - Darianto Harsono, Konsul Jenderal RI Istanbul, yang juga penulis dan penyuka puisi menerima buku dari Sastri Bakry, Penulis Indonesia dari Sumbar.
Penyerahan buku tersebut dilakukan disela- sela acara malam National Day Reception yang dihadiri lebih kurang 150 tamu VIP dari konsulat jenderal negara sahabat di hotel Hilton Bosphorus, Istanbul, Turkey.
Sastri Bakry hadir dalam acara itu bersama Sumbar Talenta sebetulnya membawa misi kebudayaan untuk menampilkan seni musik dan tarian Minangkabau atas undangan Konsul Jendral namun jiwa literasi yang demikian kental ia memanfaatkan momen itu untuk mempromosikan bukunya yang berjudul Bung Hatta dan Boven Digoel, Ketika Seorang Papua Menangis Padaku dan The Sky Leader.
Buku kumpulan puisi bilingual yang berjudul Bung Hatta karya terbaru Sastri tersebut sudah pernah dilaunching dalam acara World Thinkers and Writers Meet, Kolkata India serta di Innovation College university, Kuala Lumpur, Malaysia.
Sastri mengatakan Konjen Istanbul itu fasih bicara sastra. Bahkan ia sempat dekat dengan Sitor Situmorang, seorang sastrawan besar Indonesia angkatan 45. Kenangan yang tak bisa ia lupakan adalah ketika Sitor memberi hadiah perkawinan berupa buku yang dia tulis kata- kata indah buat Darianto dan Ida, istrinya.
Kenangan itu selalu membekas sehingga ia memberi apresiasi untuk Sitor dengan membuat kegiatan ke tempat asal Sitor ketika ia menjadi pejabat yang berkecimpung soal promosi budaya Indonesia.
Darianto merasa senang atas buku yang diterima"Saya akan membacanya, pasti ...karena saya pencinta buku. Membaca buku dan mencintai sastra bentuk upaya saya mengisi ruang kosong di tengah rutinitas kerja" Ujarnya sambil menyebut beberapa karya penyair- penyair besar Indonesia yang dia kenal dekat baik, pribadi maupun hanya karya-karyanya.
Pada akhir acara pertunjukan Sumbar Talenta kedua di panggung terbuka Beksitas, Konjen menyempatkan hadir kembali untuk memberikan sebuah buku yang berjudul Ottoman Painting.
Buku ini menggambarkan tentang kultur masyarakat Turkey di masa kepemimpinan Ottoman yang merupakan perpaduan tradisi Islam, Persia, Bizantium, dan Turki, dengan fokus pada arsitektur, kaligrafi, dan keramik . Kekaisaran Ottoman, yang membentang dari abad ke-14 hingga awal abad ke-20, merupakan tempat peleburan berbagai budaya dan tradisi.
Editor : Rahmat