Simpang Ampek, Singgalang -Hampir tak masuk akal, duo dirut BUMN besar, menyerahkan kunci rumah pada konsumen di Simpang Ampek. Rumah itu, dibangun memakai bata sepablock, produksi Semen Padang.
Keduanya, Dirut BTN, Nixon L.P. Napitupulu, Dirut Semen Indonesia Grup (SIG) Donny Arsal. Kunci diserahkan kepada konsumen di Perumahan Shultan Residence Simpang Ampek, Jumat (11/10). Perumahan ini dibangun Developer PT Narinda Hutama Karya.
“Rumah subsidi type 36 ini, nilainya di bawah harga pasar, kualitas di atas rumah yang pernah dibangun. Jika rumah type sama dibangun dalan 2 sampai 3 bulan, ini hanya 25 hari,” kata Dirut Narinda, Sigit Hariadi.
Ia memulai tahap awal sebanyak 58 unit type 36 dengan dua kamar, satu kamar mandi, dapur. Luas 8x12 meter. “Harga hanya Rp166 juta,” kata dia. Setelah ini akan dibangun lagi rumah di atas lahan 2,5 Ha.
“Kalau yang daftar sudah banyak Pak, tapi kena BI cheking, ada yang berutang di bank sudah bertahun-tahun tak dibayar. Hutang mereka itu, Rp35 ribu, Rp200 ribu. Tak banyak.
Rumah dengan type yang sama di IKN dari sepablock dibangun oleh Narinda. “Itu yang di IKN saya yang bangun dengan 10 tukang dibawa dari Simpang Ampek,” kata Sigit. Di Pasbar satu unit Rp 166 juta di IKN Rp 188 juta.Di Pasbar, ia memakai 20 orang tukang untuk 58 unit rumah dan tiap rumah itu tadi, siap 25 hari.
Untuk satu unit rumah type 36 diperlukan sepablock 4.000 buah. Untuk membuat sepablock diperlukan 60 sak semen. Kemudian perlu 35 karung semen lagi untuk membuat fondasi. Selebihnya tidal perlu pasir dan air. Pekerjaan bersih tak ada yang berserak- serak. Untuk rumah 36 dengan bata merah dengan 75 sak semen dan sekian kubik pasir. Harga Rp200 jutaan.
Rumah sepablock dipastikan kuat dan tahan gempa, lebih sejuk. Ini disebabkan, ada lobang-lobang (hollow) sehingga mampu melepaskan panas yang terkurung.
Rumah sepablock harga terjangkau, biaya terukur. Karena itu, tidak akan ada tukang yang mengeluh kekurangan pasir, besi dan semen.
Editor : MELDA RIANI