“Madrasah mampu menampilkan eksistensinya sebagai lembaga solidaritas sosial dengan menampung santri dari berbagai lapisan masyarakat muslim dan memberikan pelayanan yang sama kepada mereka, tanpa membedakan latar belakang ataupun tingkat sosial ekonomi mereka,” jelas Iqbal Anas, mahasiswa pascasarjana UIN Bukittinggi yang tampil dengan makalah bertajuk Kekhasan Kurikulum Lokal, Islam, dan Budaya Adat Minangkabau.
Dengan berbagai peran potensial yang dimainkan madrasah, paparnya, madrasah memiliki tingkat kesatupaduan yang tinggi dengan masyarakat sekitarnya, sekaligus menjadi rujukan atas berbagai persoalan Masyarakat.
Rektor UIN Bukittinggi Prof. Dr. Silfia Hani, M.Si., mengapresiasi upaya dosen dan mahasiswa MPI membawa pemikiran Pendidikan Islam dan Minangkabau ke forum internasional.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman teori dan praktik di bidang manajemen pendidikan, tetapi juga memberikan pengalaman internasional yang sangat berharga bagi para mahasiswa sejalan dengan misi internasionalisasi UIN Bukittinggi.
Dekan Fakulti Pendidikan Universitas Islam Selangor, Prof, Dr. Sapie bin Sabilan didampingi Ketua Program Pascasarjana UIS Dr. Kamarulnizam bin Sani menyambut baik lawatan ilmia dosen dan mahasiswa UIN Bukittinggi.Mereka berharap kolaborasi antara kedua institusi ini dapat terus berlanjut dalam bentuk penelitian bersama, pertukaran mahasiswa, dan program lainnya. Delegasi pascasarjana UIN Bukittinggi dipimpin langsung oleh Direktur Pascasarjana UIN Bukittinggi Prof.Dr. Nunu Burhanuddin, Lc. M.Ag., dan didampingi dosen pembimbing Dr. Hesi Eka Putri, M.Pd, Dr. Hamdi Abdul Karim, M.Pd, dan Dr. Widia Safitri, M.Pd. (*)
Editor : Bambang Sulistyo