PADANG - Menghadapi tantangan dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padang, calon Wali Kota Padang nomor urut 1, Fadly Amran, bersama pasangannya Maigus Nasir, mengusung strategi yang dinilai konkret dan sistematis untuk memperkuat basis ekonomi dan pendapatan daerah.
Hal ini mereka ungkapkan dalam debat calon wali kota yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang pada awal pekan ini, dengan tema besar upaya peningkatan PAD dan pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan data, sejak 2020 hingga 2023, capaian PAD Kota Padang di bawah kepemimpinan Wali Kota Hendri Septa menunjukkan performa yang belum memuaskan.
Pada tahun 2020, target PAD Kota Padang dipatok pada angka Rp664,266 miliar, tetapi realisasinya hanya mencapai Rp498,895 miliar, atau sekitar 75,1 persen dari target.
Kemudian, di tahun 2021, target PAD meningkat menjadi Rp808,184 miliar namun hanya tercapai Rp538,933 miliar atau sekitar 66,7 persen dari target.
Tahun 2022 menunjukkan sedikit perbaikan dengan target Rp733,437 miliar dan capaian Rp612,831 miliar, atau sekitar 83,5 persen.Sedangkan pada 2023, target PAD yang ditetapkan sebesar Rp729,911 miliar hanya terealisasi sebesar Rp658,744 miliar, atau 90,2 persen.
Angka-angka ini mencerminkan tren yang belum mencapai standar maksimal dalam pencapaian target PAD Kota Padang di masa lalu.
Kondisi ini menimbulkan sejumlah kritik terhadap pemerintah, khususnya terkait perencanaan dan pengelolaan ekonomi yang dinilai kurang optimal.
Dalam pernyataannya, Fadly Amran menyoroti bahwa capaian PAD Kota Padang yang tidak pernah mencapai 100 persen menunjukkan adanya ruang yang besar untuk perbaikan dan pembenahan sistem yang ada.
Editor : Bambang Sulistyo