Jakarta - Tingginya konsumsi garam diidentifikasi sebagai penyebab utama berbagai masalah kesehatan seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan batas asupan natrium dari garam maksimal 2.000 miligram per hari, tetapi banyak negara melaporkan konsumsi garam yang sering kali melebihi batas tersebut.
Ahli gizi dan peneliti pola makan sehat, Leony Susan mengatakan bahwa penggunaan monosodium glutamate (MSG) kini mulai diperhatikan sebagai solusi efektif menikmati makanan sehat tanpa garam berlebih.
'MSG telah lama digunakan sebagai penambah rasa umami, yang dapat meningkatkan cita rasa makanan tanpa perlu menambah banyak garam," kata Leony dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.
Leony Susan menyampaikan, masalah asupan garam berlebihan semakin menjadi perhatian di masyarakat modern.
Banyak masyarakat tidak menyadari bahwa garam berlebih tidak hanya berasal dari garam yang ditambahkan sendiri, tetapi juga dari makanan olahan dan siap saji.Oleh karena itu, pengurangan konsumsi garam menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Konsumsi garam berlebih bisa membawa dampak serius bagi kesehatan. Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dengan situs pafiburu.org
Berikut adalah beberapa risiko utama dari asupan garam yang terlalu tinggi:
- Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi).Natrium yang tinggi dalam garam dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. Hal ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Hipertensi sering disebut "pembunuh diam-diam" karena sering tidak memiliki gejala sampai kerusakan terjadi.
Editor : Eriandi