PAYAKUMBUH - Sekolah Dasar Muhammadiyah kota Payakumbuh kembali ukir prestasi membanggakan. Setelah sebelumnya meraih medali perak dan perunggu Olimpiade International Qur'an dan Sains Teknologi yang dihelat di Jakarta, (21/09/2024), kini melalui siswanya Muhammad Fadhil, SD Muhammadiyah Payakumbuh lolos mewakili Sumatera Barat pada ajang olimpiade mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berlangsung di Bandung, 8-10 November 2024.
Kepala SD Muhammadiah Payakumbuh, Antonious Budiharto, ST., mengatakan Olimpiade PAI ini dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota , propinsi hingga nasional. Pada tingkat Nasional dilakukan secara offline atau tatap muka.
“Alhamdulillah siswa SD Muhammadiyah Payakumbuh dapat mengungguli siswa SD se- Sumatera Barat dengan nilai maksimal,” sebutnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Payakumbuh, Dr.Irwandi Nashir, didampingi Wakil Ketua bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Payakumbuh, Mukti Ali, M.Si., mengatakan sebagai sekolah yang berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah Payakumbuh, presetasi dan eksistensi SD Muhammadiyah Payakumbuh terus ditingkatkan.
Menurutnya, SD Muhammadiyah Payakumbuh telah banyak berkiprah dan melahirkan alumni yang menyebar di Indonesia. Bahkan, jelasnya, Buya Dr. Anwar Abbas, salah seorang ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga alumni SD Muhammadiyah Payakumbuh.
Kepala Dinas Pendidikan kota Payakumbuh, Dr. Dasril, menyampaikan rasa Bahagia dan ucapan selamat atas presetasi yang diraih SD Muhammadiyah Payakumbuh.Dijelaskannya, pelaksanaan olimpiade PAI ini tidak semata untuk mengejar juara, namun untuk memberikan dorongan motivasi yang kuat kepada peserta didik agar lebih bersemangat dalam meningkatkan kemampuan, juga dalam rangka mengukur pemahaman terhadap ilmu yang telah dipelajari, serta untuk memberikan umpan balik kepada guru Pendidikan Agama Islam dalam merefleksi dan mengevaluasi kelemahan, kekurangan dan kebaikan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
”Biarpun olimpiade merupakan salah satu bentuk kompetisi yang memberikan peluang untuk memperoleh penghargaan (juara), namun di dalam pelaksanaannya diharapkan lebih mengedepankan sportivitas dan menjunjung tinggi kejujuran, apalagi ini adalah olimpiade mata pelajaran pendidikan agama Islam,” ujarnya saat melepas Muhamamd Fadhil dan kawan-kawannya, Kamis (7/11), di Payakumbuh. (*)
Editor : Bambang Sulistyo