“Ketidakberhasilan itu ikut menjadi perhatian pemilih dalam mempertimbangkan kembali Mahyeldi sebagai gubernur,” kata Riki.
Riki mengakui bahwa sebelumnya, memang jarak elektabilitas kedua pasang calon itu jauh, yakni elektabilitas Mahyeldi-Vasko mengungguli elektabilitas Epyardi-Ekos. Menurutnya, hal itu terjadi karena Epyardi-Ekos saat itu masih kurang populer.
Kerja-kerja politik Epyardi-Ekos dan tim mereka pada akhirnya meningkatkan popularitas dan kedisukaan mereka, lalu menggenjot elektabilitas mereka,” ujar Riki.
Temuan Survei
Dalam survei itu Polstra menanyakan sejumlah pertanyaan kepada responden untuk melihat variabel yang mempengaruhi elektabilitas, popularitas, dan kedisukaan kedua pasangan calon. Pertanyaan pertama, apakah permasalahan utama yang perlu diselesaikan di Sumbar.
Sebanyak 35,9 persen responden menjawab persoalan infrastruktur, 26,7 persen persoalan pertumbuhan ekonomi, 9,8 persen masalah korupsi, 9,4 persen masalah lapangan kerja, 5,3 persen masalah kinerja/pelayanan pemerintah, 3,1 persen masalah kesehatan/pendidikan, 2,9 persen bantuan sosial, dan 1,8 persen penyediaan air bersih/listrik.
Saat ditanya seberapa berhasil pemerintah menyelesaikan masalah dan menyediakan lapangan kerja, 69,4 persen responden menjawab tidak berhasil, 19,2 persen responden menjawab berhasil, 6,6 persen responden menjawab sangat tidak berhasil, 0,5 persen responden menjawab sangat berhasil, dan 4,3 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab.Ada juga pertanyaan seberapa berhasil pemerintah meningkatkan pemerataan kesejahteraan bagi warga pada umumnya. Sebanyak 61,9 persen responden menjawab tidak berhasil, 30,6 persen responden menjawab berhasil, 1,6 persen responden menjawab sangat tidak berhasil, 0,8 persen responden menjawab berhasil, dan 5,2 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.
Polstra juga mengajukan pertanyaan seberapa berhasil pemerintah membangun infrastruktur, seperti jalan raya dan jembatan. Sebanyak 48,8 persen responden menjawab tidak berhasil, 40,8 persen responden menjawab berhasil, 4,8 persen responden menjawab sangat tidak berhasil, 1,3 persen responden menjawab sangat berhasil, dan 4,3 persen responden tidak tahu dan tidak menjawab.
Sebagaimana diketahui, banyak pembangunan infrastruktur yang mangkrak pada pemerintah Mahyeldi sebagai gubernur, seperti pembangunan gedung kebudayaan Sumbar, pembangunan jalan Pantai Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau, pembangunan jalur dua Pantai Padang yang tersisa satu jalur sepanjang 1 kilometer, pembangunan stadion utama Sumbar di Lubuk Alung Padang Pariaman, lambannya penyelesaian jalan tol Padang-Pekanbaru, dan banyaknya jalan provinsi yang rusak.
Editor : Eriandi