Padang, Singgalang -Universitas Andalas (Unand) mewisuda sebanyak 1.740 lulusan dari berbagai jenjang dalam Wisuda V 2024, Sabtu (23/11) di auditorium kampus tersebut.
Dalam pidatonya, Rektor Unand, Efa Yonnedi mengatakan bahwa ilmu bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk membawa perubahan yang berarti bagi masyarakat.
"Sebagai lulusan Universitas Andalas, saya berharap kalian tidak hanya menjadi ahli dalam bidang masing-masing, tetapi juga mampu menjadi pribadi yang tangguh, memiliki integritas, dan mampu berkontribusi nyata bagi bangsa ini," kata rektor kepada wisudawan.
Rektor mengatakan, di era yang penuh dengan dinamika perubahan, teknologi kecerdasan buatan (AI) tidak hanya mengubah cara manusia bekerja, tetapi juga menciptakan peluang dan tantangan baru. Sebagai generasi muda yang akanmemasuki dunia kerja, rektor pun mendorong wisudawan untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi.
"Manfaatkan AI untuk menciptakan solusi yang inovatif, tetapi tetaplah menjadi manusia yang menjunjung tinggi nilai moral dan etika," katanya.
Efa juga mengatakan, dinamika geopolitik, geostrategi, dan geoeconomy juga memengaruhi stabilitas dunia. Konflik antar negara, persaingan ekonomi global, dan perubahan iklim adalah tantangan yang harus dihadapi dengan wawasan luas dan kemampuan berpikir strategis."Tingkatkan keterampilan kalian, eksplorasi hal-hal baru, dan terus kembangkan diri. Dunia saat ini tidakhanya membutuhkan orang yangberpengetahuan, tetapi juga yangmemiliki soft skills seperti kreativitas, kepemimpinan, dan kemampuan untukbekerja dalam tim," katanya.
Selanjutnya, usai prosesi wisuda, Rektor Unand ketika diwawancarai wartawan memaparkan rencana strategis dan jangka panjang dalam mengelola dana abadi yang jumlahnya mencapai Rp32 miliar.
"Saat ini penggunaan utama dana abadi lebih kita arahkan sebagai beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi," kata Efa.
Pada 2025, Unand mengalokasikan dana abadi untuk program beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi dengan jumlah mencapai Rp1 miliar. Kebijakan itu diharapkan menjadi solusi konkret dalam memajukan pendidikan di Sumbar.
Editor : MELDA RIANI