Dia merupakan pengusaha peternakan ayam yang kemudian merambah bisnis perkebunan sawit serta sejumlah bisnis lainnya di Provinsi Riau.
Sementara, Ahlul Badrito Resha, merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) yang kemudian memilih mengabdi di kampung halaman sebagai pengelola SDIT Ar Rissalah Simalanggang.
Bendahara PKS Limapuluh Kota 202-2025 ini juga merintis bisnis catering. Semasa mahasiswa, pria kelahiran 1987 ini juga dipercaya sebagai Menko Eksternal BEM KM UGM periode tahun 2010.
“Dua orang ini merupakan perbaduan tokoh senior yang telah matang di dunia bisnis di tanah rantau, dengan sosok anak muda yang sudah jadi aktivis sejak remajanya, dari SMA hingga perguruan tinggi,” ungkap Alex.
“Dengan pengalaman mereka, kami menilai, keduanya sanggup menunaikan visi, misi dan program yang telah disampaikan pada masyarakat selama masa kampanye Pilkada Limapuluh Kota kemarin,” teran Alex.
Menurut Alex, walau berbeda usia cukup jauh dengan wakilnya, Safni telah berjanji pada pengurus PDI Perjuangan, akan selalu akur dengan wakilnya.
“Hal ini juga mereka sampaikan di masa kampanye kemarin, Ini mungkin jadi salah satu alasan masyarakat mempercayai keduanya jadi kepala daerah,” tambah Alex.Safni Sikumbang-Ahlul Badrito Resha ini, selama masa kampanye, lekat dengan akronim Sakato. Keduanya diusung PDI Perjuangan bersama mitra koalisi, Partai Hanura dan PKS. Koalisi ini berkekuatan 7 dari 30 kursi parlemen hasil Pemilu 2024.
Diketahui, pada Pemilu 2024 lalu, PDI Perjuangan meraih 1 dari 35 kursi parlemen. Begitu juga dengan Partai Hanura. Sementara, PKS berhasil menempatkan 5 orang kadernya ke kursi DPRD Limapuluh Kota periode 2024-2029.
Walaupun telah mengantongi kemenangan mutlak versi hitung cepat BSPN PDI Perjuangan, Alex menyarankan publik Limapuluh Kota untuk bersabar menanti hasil rekapitulasi secara berjenjang yang akan dilakukan KPU.
Editor : Bambang Sulistyo