Dharmasraya -Gumpalan asap hitam dan percikan api bermula dari lantai dua tempat usaha grosir barang harian. Hanya hitungan menit, kobaran api membesar dan merembet ke sejumlah bangunan tempat usaha lainnya. Api cepat membesar lantaran material bangunan tersebut, 90 persen terbuat dari bahan kayu. Kuat dugaan, kebakaran akibat arus pendek listrik.
Peristiwa ini terjadi sekira pukul 07.00 Wib, Rabu (4/12/2024). Tepatnya di Jalan Lintas Sumatera Kilometer 1, Jorong Tabek, Nagari IV Koto Pulau Punjung, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya.
Bencana kebakaran ini merusak 10 unit tempat usaha. 7 unit hangus terbakar hingga menjadi puing. 3 unit lainnya cuman hangus dibagian dalam.
7 tempat usaha tersebut berupa, caunter HP, pangkas rambut, grosir barang harian, service elektronik, usaha jual sendal dan resto. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut, namun kerugian materi diperkirankan mencapai miliar rupiah.
"Pagi- pagi kami sudah berada di dapur untuk memasak dan mempersiapkan makanan yang akan dijual hari ini. Tiba- tiba sekira pukul 07.00 Wib ada warga berteriak melihat percikan api dan gumpalan asap hitam di lantai dua tempat usaha kami," terang Nando (50) dan Istrinya Sulvia (48) kepada Topsatu.com disela- sela peristiwa itu.
Lanjut Nando, mendengar teriakan warga tersebut, dirinya lansung naik ke lantai atas untuk memastikan informasi itu."Mulanya saya tidak melihat hal yang mencurigakan, kemudian saya kembali lagi ke dapur. Setiba didapur perasaannya saya tenang, saya pun kembali lagi ke lantai dua dan mengintip dari celah dinding bangunan grosir yang memang hanya di batas dinding saja dengan tempat usaha milik saya. Saya melihat kobaran api di dalam gudang grosiran tersebut. Saya pun langsung berteriak mintak tolong dan menyelamatkan harta benda yang bisa diselamatkan," jelas Nando pemilik resto yang diberi nama sabana chicken itu.
Nando bersyukur, dia bersama keluarganya selamat dari peristiwa tersebut. Namun peralatan usahanya tidak ada yang selamat. Semuanya hangus terbakar.
"Kerugian saya pribadi mencapai ratusan juta, belum lagi kerugian usaha kawan kawan yang ikut jadi korban. Ditafsir dari 10 tempat usaha ini bisa mencapai miliaran rupiah," pungkasnya.
Editor : Eriandi