Kunjungi PT Semen Padang, Fadli Zon Dorong Pabrik Indarung I Jadi Ruang Kreatif Seni dan Budaya

×

Kunjungi PT Semen Padang, Fadli Zon Dorong Pabrik Indarung I Jadi Ruang Kreatif Seni dan Budaya

Bagikan berita
Foto: Menbud Fadli Zon Datuak mengunjungi Pabrik Indarung I PT Semen Padang, pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang telah berusia lebih dari satu abad, Kamis (19/12).ist
Foto: Menbud Fadli Zon Datuak mengunjungi Pabrik Indarung I PT Semen Padang, pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang telah berusia lebih dari satu abad, Kamis (19/12).ist

PADANG - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon Datuak Bijo Dirajo Nan Kuniang, mengunjungi Pabrik Indarung I PT Semen Padang, pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang telah berusia lebih dari satu abad, Kamis (19/12/2024). Kunjungan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam melestarikan dan memanfaatkan situs bersejarah tersebut sebagai pusat seni dan budaya.

Dalam kunjungan itu, Fadli Zon yang didampingi Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Dr. Restu Gunawan, M.Hum, disambut oleh Dirut PT Semen Padang Indrieffouny Indra, Pj Walikota Padang Andree Harmadi Algamar, anggota DPRD Verry Mulyadi, dan komunitas Indarung Heritage Society.

Fadli Zon mengapresiasi PT Semen Padang atas perjuangan mereka dalam menjadikan Pabrik Indarung I sebagai Cagar Budaya Nasional. Ia juga memuji upaya Indarung Heritage Society yang aktif menggelar berbagai kegiatan seni dan budaya di kawasan tersebut.

“Sebelum tahun 1950-an, Pabrik Indarung I adalah satu-satunya pabrik semen di Indonesia. Ini adalah narasi sejarah yang luar biasa," katanya.

Menurut Fadli Zon, dengan latar bangunan tua yang menyatu dengan alam, tempat ini sudah menjadi ruang seni yang sempurna untuk berbagai kegiatan budaya. Dia berharap pabrik semen yang didirikan sejak 1910 ini dapat dimanfaatkan sebagai ruang seni dan budaya, dari festival musik hingga seni pertunjukan tradisional seperti pencak silat dan randai.

Ia menegaskan bahwa renovasi tidak diperlukan, kecuali untuk perbaikan struktur yang membahayakan keamanan. Karena, kondisi Pabrik Indarung I saat ini sudah menjadi instalansi tersendiri dengan besi-besi dan rangka-rangkanya yang begitu massif. Di usia yang telah lebih dari satu abad, keberadaan pabrik semen ini sudah menjadi sebuah art space yang dibutuhkan oleh insan seni dan budaya untuk mengekspresikan diri.

"Jadi, tidak perlu direnovasi. Jangan merubah yang ada, kecuali kalau ada besinya keropos atau hal-hal yang membahayakan keamanan itu baru perlu dilakukan, termasuk menambah fasilitas publiknya. Dari kaca mata saya, Pabrik Indarung I ini sudah perfect, tinggal bagaimana kita bisa mendukung agar kegiatan-kegiatan seni budaya digelar di sini," ujar Fadli Zon.

Kementerian Kebudayaan, katanya melanjutkan, siap mendukung atau ikut menstimulus kegiatan-kegiatan seni dan budaya di Pabrik Indarung I ini, yang penting konsepnya berangkat dari Bawah. Karena, Kementerian Kebudayaan punya dana abadi yang bisa diakses semua pihak untuk menggerakan kebudayaan.

"Payung hukumnya ada, yaitu undang-undang untuk kemajuan kebudayaan nomor 5 tahun 2027," ungkapnya.

Saat ini, sebutnya, Kementerian Kebudayaan fokus menggerakan seni dan budaya, khususnya dikalangan masyarakat. Maka dari itu, sanggar-sanggar dan komunitas seni seperti Indarung Heritage Society yang menjadi ujung tombak untuk memajukan kebudayaan, diharapkan bisa memanfaatkan keberadaan Pabrik Indarung I ini kegiatan seni pertunjukan.

Editor : yoserizal
Bagikan

Berita Terkait
Terkini