Pasbar- Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pasaman Barat (Pasbar) sepanjang 2024 mengungkap peredaran narkotika dengan total barang bukti 766 kilogram ganja dan sabu. Sebanyak 11 tersangka ditangkap dalam berbagai operasi.
Kepala BNNK Pasaman Barat, Rangga Noverio, pada Selasa (24/12), menyebut ganja yang diamankan ada yang berasal dari Aceh dan Kabupaten Mandailing Natal, melewati jalur pesisir barat Sumatera, dan diedarkan di wilayah Sumatera Barat serta sekitarnya.
"Pasaman dan Pasaman Barat menjadi jalur utama penyelundupan narkoba lintas provinsi," katanya.
Dikatakan, pengungkapan besar melibatkan kerja sama dengan BNNP RI dan BNNP Sumbar. Salah satu kasus terbesar terjadi di Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, dengan barang bukti 141 kilogram ganja. Di Pasaman Barat, barang bukti berupa dua paket sedang dan satu paket kecil sabu berhasil diamankan.
BNNK juga menggagalkan pengiriman 624 kilogram ganja lintas provinsi melalui operasi gabungan. Jalur laut Pasaman Barat yang strategis menjadi perhatian khusus dalam upaya penindakan.
"Menanggapi situasi ini, BNNK Pasaman Barat memperkuat strategi penanganan, mulai dari kolaborasi lintas pihak, penguatan intelijen, hingga pemetaan wilayah rawan. Wilayah pesisir dan perbatasan kini menjadi fokus utama dalam pengawasan," kata RanggaSementara di bidang pencegahan, empat nagari, seperti nagari Ophir, Koto Baru, Mahakarya, dan Bancah Kariang, ditetapkan sebagai kawasan bersih narkoba (bersinar). BNNK juga menjalankan program ketahanan keluarga dan edukasi masyarakat.
Lebih jauh disampaikan Rangga Noverio, dalam rehabilitasi, BNNK memberikan layanan rawat jalan kepada 20 pengguna, melatih agen pemulihan di nagari bersinar, dan melakukan intervensi berbasis komunitas. Screening penyalahgunaan narkoba juga rutin dilaksanakan.
BNNK melakukan deteksi dini melalui tes urine, termasuk di terminal, perusahaan, lembaga pemasyarakatan, dan tempat hiburan. Razia ke berbagai lokasi seperti kafe dilakukan, meski hasilnya nihil indikasi.
Editor : Eriandi