JAKARTA - Penyakit serupa matinya kehidupan atau stroke, berdampak ketergantungan berkelanjutan hingga akhir hayat penderita kepada sesama manusia. Terutama orang terdekat.
Fakta tersebut patut disikapi secara manusiawi, termasuk oleh kalangan pemangku kepentingan. Jumlah penderita terus bertambah.
Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) menyerukan kepada khalayak agar senantiasa waspada. Sedini mungkin mencegah, mengobati serta peduli kepada penderita stroke.
"Bentuk kepedulian paling dikedepankan adalah sikap ramah terhadap penderita stroke," kata Kata Ketua Umum Yastroki Mayjen (Purn). Dr. dr.TugasRatmono, SpS, MARS, MH, saat bersama rombongan membesuk Ny. Sri Atmakusumah Astraatmadja, 82, ( istri almarhum mantan Ketua Dewan Pers Pertama ), di rumah Kompleks PWI Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (11/01).
Ny. Sri 11 tahun terserang stroke. Awal disapa Dr. Tugas dan rombongan, tampak lemah. Pada 2 Januari 2025, Sang Suami wafat.
Hitungan menit, tampilannya berubah ceria. Menurut Dr. Tugas, keceriaan suatu tanda penderita stroke butuh keramah-tamahan dan dapat memulihkan kesehatan penderita.
Upaya Sebar Seruan
Editor : Bambang Sulistyo