Andry mengatakan, dari hasil penyidikan diketahui motif pembunuhan ini terkait jual beli sabu. Anton yang menjadi korban pembunuhan tidak mensetor hasil penjualan narkoba sebesar Rp8 juta kepada pelaku. "Setelah pendalaman motif pembunuhan merasa tidak senang, mereka (korban dan pelaku) satu sindikat. Jadi merasa tidak senang karena tidak menyerahkan hasil penjualan narkoba," ujar Andry.
Dijelaskannya, ketiga pelaku ini memiliki peran yang berbeda. Pelaku Rahman bertugas menjemput korban ke rumahnya di Payakumbuh. Kemudian dibawa ke daerah Baso, Agam. Di sana, dua pelaku Yogi dan Adit sudah menunggu. "Yogi dan Adit selanjutnya memiting korban dan memaksanya untuk naik ke atas sepeda motor. Kemudian kedua pelaku ini membawa korban ke Padang Panjang," jelasnya.
Posisi yang membawa sepeda motor Adit, korban di tengah, dan dibelakang Yogi. Sampai di kosan di Padang Panjang korban dipukuli.
Andry menambahkan, akibat penganiayaan di kosan tersebut, korban akhirnya meregang nyawa. Kedua pelaku berniat membuang jasad korban. "Pada dinihari korban ternyata sudah meninggal dunia. Jasad korban dibuang di Sitinjau Lauik. Pelaku membawa jasad korban dengan mobil rental," katanya.Kedua Pelaku dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 170 junto Pasal 338 335 ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (der)
Editor : Eriandi
