Khairul Jasmi
Masih di nomor dua melahirkan sarjana di Indonesia, secara generik membuktikan, pendidikan bagi rumah tangga di Minangkabau, memang penting. “Syukur masih nomor dua,” kata Gamawan Fauzi.
Tapi, sesungguhnya, inilah warisan leluhur kita, di tiap rumah, yang memang patut disyukuri. Asal anak sekolah, sawah sah saja digadaikan. “Ka jadi apo beko kalau indak sikolah,” kata banyak orangtua pada anaknya.
Dalam Profil Suku dan Keragaman Bahasa Daerah Hasil Long Forum Sensus Penduduk 2022 yang dirilis BPS pada Desember 2024 (telat dua tahun karena Covid 19), tampak posisi Minangkabau berada di papan atas untuk pendidikan. Namun, ada hal lain, ¼ dari total penduduk, tidak menggunakan Bahasa Minangkabau dalam keseharian, mereka ada yang di rantau dan di kampung halaman sendiri.
“ BPS: Suku Batak dan Minangkabau pencetak sarjana terbanyak di Indonesia, mengapa Jawa terendah?” Ini judul berita BBC News Indonesia, 5 Februari 2025.
Badan Pusat Statistik (BPS) membahas 10 suku di Indonesia, yaitu Bali, Banjar, Batak, Betawi, Bugis, Jawa, Madura, Melayu, Minangkabau dan Sunda. Sepuluh suku tersebut diulas persebaran penduduk menurut pulau, konsentrasi penduduk, angka kelahiran total, rata-rata umur kawin pertama, umur harapan hidup saat lahir, migrasi seumur hidup, tingkat pendidikan, dan bahasa yang dituturkan oleh penduduk suku tersebut dalam berkomunikasi di lingkungan keluarga maupun masyarakat.“Salah satu catatan yang menarik perhatian publik menyangkut tingkat pendidikan. Menurut BPS, suku Batak menyumbang jumlah lulusan sarjana terbanyak di Indonesia dengan persentase 18,02% kemudian disusul suku Minangkabau dengan 18,00%,” tulis BBC News Indonesia
Suku Jawa berada di urutan kedelapan dengan persentase 9,56% dan terakhir suku Madura 4,15%.
Perantau dan persebarannya Penduduk Batak dan Minangkabau di Pulau Sumatera Batak (87,98%), Minang 92, 23 persen. Kemudian Pulau Jawa Batak (10,02%), Minang 7,07, Kalimantan Batak (1,25%), Minang 0,37persen, Maluku dan Papua, warga Batak (0,46%) Minang 0,12 persen, Sulawesi warga Batak (0,17%), Minang 0,10 persen, serta Pulau Bali dan Nusa Tenggara, Batak (0,11%) Minang 0,10 persen. Dimanapun, sesuai temuan BPS, Batak lebih banyak, kecuali rantau di pulau sendiri.
Editor : Bambang Sulistyo