[caption id="attachment_4183" align="alignnone" width="300"] Gubernur bersama mahasiswa yang baru tiba dari Yaman. (yose)[/caption]PADANG - Meski sudah kembali dengan selamat, orang tua mahasiswa Sumbar yang belajar Yaman khawatir anaknya tidak bisa melanjutkan kuliah. Selain biaya besar, kondisi juga tidak menentu di Yaman.
"Biaya untuk berangkat bolak balik mencapai Rp26 juta, dengan rincin berangkat Rp13 juta dan pulang Rp13 juta. Biasanya bagi anaknya yang kuliah di Yaman, sampai tamat saja, atau direncanakan sebelumnya untuk pulang," kata Ismail, 45 asal Pariaman orang tua dari Muzni Mubarak saat menunggu kedatangan anaknya di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sabtu (18/4) malam.Untuk itu ia berharap kondisi itu dapat dipahami pemerintah, terutama pemerintah daerah. Agar anak-anak mereka dapat melanjutkan pendidikan kembali, setelah kondisi di Yaman kondusif.
Keinginan melanjutkan pendidikan di Yaman juga disampaikan para mahasiswa. Pada umumnya mereka ingin kembali ke Yaman, jika kondisi sudah aman. Seperti yang disampaikan Asyam Hafidz, putra asal Lubuk Buaya Padang ini mengaku sangat ingin kembali melanjutkan studinya di Yaman."Kami yakin, karena Allah akan memberikan jalan pada orang belajar yang sungguh-sungguh,"ujarnya.Setelah berhasil di evakuasi dari Yaman pada 13 April lalu, 26 orang mahasiswa Sumbar dari 85 orang warga negara Indonesia (WNI), sebanyak 24 orang tiba di Padang, Sabtu (18/4). Kedatangan mereka disambut oleh Gubernur Irwan Prayitno. Sementara dua orang lagi tinggal di Jakarta. (yose)