Anak Tukang Becak Ini Menderita Bocor Kepala

×

Anak Tukang Becak Ini Menderita Bocor Kepala

Bagikan berita
Anak Tukang Becak Ini Menderita Bocor Kepala
Anak Tukang Becak Ini Menderita Bocor Kepala

[caption id="attachment_8444" align="alignnone" width="650"]Suci bayi malang. (bayu) Suci bayi malang. (bayu)[/caption]SARILAMAK - Terlahir dari rahim seorang ibu miskin asal Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota, bocah perempuan berusia 10 tahun ini berjuang keras melawan sakit dan belenggu penyakit bocor kepala.

Dia adalah Suci Maharani (10). Tercatat sebagai bungsu dari 6 orang anak pasangan suami istri Jhon Iswandi (41) danEpi Susanti (34), nasib Suci tak seelok kondisi saudaranya. Lahir 10 tahun lalu di RSUD Adnan WD Payakumbuh, Suci didiagnosa dokter mengalami penyakit bocor kepala.

Ya, penyakit yang dalam ilmu medis kerap pula disebut aneurisma otak ini "melumpuhkan" masa depan Suci dan melunturkan impian keluarganya. Suci yang sudah berusia 10 tahun, seumur-umur belum pernah merasakan nikmatnya bermain layaknya bocah sebaya dengannya.Jhon yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang becak ini, ditemui Singgalang di kediamannya, Jalan Jeruk, Kubu Gadang, Kecamatan Payakumbuh Barat, Rabu (24/6) kemarin. Didampingi sang istri, Jhon mengaku sudah tidak punya cara lain mengobati penyakit Suci, kecuali memanjatkan do'a pada Illahi Rabbi.

Diceritakan Jhon, mengetahui Suci lahir tidak normal dengan kondisi nyaris lumpuh dan ada benjolan yang berujung kebocoran di bahagian kepala belakangnya, bersama sang istri Epi Susanti pada 2005 silam, pihaknya sempat berupaya mengobati Suci."Sepekan setelah lahir, Suci dirawat di RSUD Adnan WD Payakumbuh hampir 3 bulan. Waktu itu, dengan biaya yang pas-pasan dan dibantu pak Josrizal Zain (mantan Wako Payakumbuh 2002-2012), kami sudah mencoba mengobati Suci," tutur Jhon.

Entah apa penyebabnya, 3 bulan di rawat di RSUD Adnan WD, Suci pun dirujuk ke RSAM Bukittinggi. "Karena kondisi Suci semakin buruk, maka kami putuskan untuk membawa Suci pulang dan kemudian, dirujuk lagi ke RS M Djamil Padang lalu pulang lagi," ulas Jhon.Pada 2007 lalu, di RSUD Adnan WD Payakumbuh, Suci dioperasi untuk kali perdana. Dalam operasi ini, tim medis berhasil membuang pembengkakan di kepala. Setelah pembengkakan kepala Suci terbuang, maka muncul pula pendarahan. "Pendarahan ini dioperasi lagi untuk yang kedua kali," beber Jhon.

Diceritakan Jhon, dalam operasi kedua tersebut, meski gratis dibantu oleh Pemerintah, namun biaya selama mendampingi Suci tidak tanggung banyaknya. Akibat kondisi itu, Jhon mengaku terpaksa menjual becak miliknya. "Saya putuskan saja untuk menjual becak karena hutang juga sudah selilit pinggang," terangnya.Bukannya dua kali, pada 2009 lalu, kondisi Suci yang semakin memburuk membuat bocah perempuan tersebut harus kembali berhadapan dengan gunting dan alat operasi tim medis. "2009, Suci dioperasi lagi ke RS M Djamil Padang," tukuk Jhon dan istrinya, Epi.

Enam tahun setelah menjalani operasi ke-3, menurut saran tim medis dari RS M Djamil Padang, penyakit bocor kepala yang diderita Suci mesti harus diperiksa rutin bahkan tidak tertutup kemungkinan dioperasi kembali. Hanya saja, dalam hal ini, Jhon dan Epi mengaku hanya bisa pasrah.Mereka sepakat, untuk tidak membawa Suci ke RS M Djamil Padang. "Kami sudah tidak punya biaya lagi, pak. Tak ada yang bisa kami jual, ataupun kami gadaikan. Kecuali hanya bisa berdo'a , ada dermawan yang terbuka hatinya membantu kami. Tolonglah kami, pak," pinta Jhon dan istrinya.

Bertepat dengan pelaksanaan Ibadah Ramadhan 1436 Hijriyah, bulan nan penuh berkah untuk berbagi dan membantu kaum papah, siapa diantara kita nan peduli? Mari, salurkan bantuan anda kepada Suci, bocah malang yang butuh belas kasihan. (*)(bayu)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini