JAKARTA -Jajaran pengurus DPP Partai Demokrat hasil Kongres IV Surabaya, sudah terbentuk. Namun dari jajaran kepengurusan bentukan Ketua umum DPP terpilih Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, nama Gede Pasek Suardika dan Marzuki Alie ternyata tidak dimasukan alias dibuang.
Menanggapi hasil kepengurusan DPP Partai Demokrat periode 2015 -2020, Gede Pasek Suardika, bekas rival SBY di Kongres IV Surabaya, mengaku sudah resmi berhenti sebagai kader Demokrat sejak terpilih sebagai anggota DPD RI perwakilan Bali.
"Kalau saya memang sudah resmi berhenti sebagai kader. Motivasi saya sekarang, ingin melanjutkan pelajaran politik dari Pak SBY, yaitu politik bersih cerdas dan santun. Ilmu politik itu sederhana tapi powerfull," kata Pasek kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/7).
Pasek menegaskan kalau dirinya memang berhenti agar tidak menjadi duri dalam daging bagi kepemimpinan Ketua umum Demokrat yang baru dalam hal ini SBY. Alasannya agar SBY lancar dalam menjalankan programnya yakni memuluskan konsep Demokasi Dinasti Feodalistik yang modern.
"Saya kira publik jangan terkecoh dengan struktur di mana sanak saudara tidak menjadi Sekjen. Karena semuanya sudah dikunci jantung dan paru-paru organisasi. Lihat saja ketua OKK dihandle adik ipar, dan di sinilah penentuan kemenangan Musda, Muscab nanti," ujarnya.
Dengan begitu, akan semakin absolut kekuasaan SBY. Lalu anaknya menjadi Komisi Pemenangan Pemilu alias Bappilunya partai.
"Ya itu sah-sah saja karena sekarang Demokrat sudah diakuisisi penuh clan Cikeas. Jadi yang nggak setuju ya keluar atau parkir dulu menunggui kesempatan berikutnya," pungkasnya. (ery satria)